Banjir di Bali

Pasca Banjir di Jembrana, Warga Keluhkan Batuk Pilek hingga Diare

Sejumlah warga Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana mulai mengeluhkan berbagai penyakit pasca bencana banjir

Istimewa
PELAYANAN - Petugas Dokkes Polres Jembrana saat memberikan pelayanan kesehatan terhadap warga Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, yang mulai mengeluhkan penyakit dampak banjir yang terjadi, Jumat 12 September 2025. 

TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Sejumlah warga Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana mulai mengeluhkan berbagai penyakit pasca bencana banjir, Jumat 12 September 2025.

Mulai dari batuk pilek (bapil), gatal-gatal hingga diare.

Penyebab dari munculnya keluhan penyakit tersebut diduga karena air yang kotor. Mengingat di wilayah ini air masih menggenang, meskipun tak tinggi. 

Baca juga: Pemkab Gianyar Masih Hitung Kerugian Akibat Bencana Banjir Bandang

Menyikapi laporan tersebut, petugas dari Dokkes Polres Jembrana memberikan pelayanan kesehatan kepada korban terdampak banjir.

Secara umum, keluhan yang mendominasi adalah gatal-gatal pada kaki karena kutu air. 

"Terutama di kaki, gatal sekali dan perih. Itu mulai kemarin saya rasakan," kata warga Rohaniah, Jumat 12 September 2025 sembari menyebutkan ada warga lain yang sempat sakit perut juga (diare).

Baca juga: Gubernur Bali Wayan Koster Bantah Penyebab Banjir di Pulau Dewata Karena Alih Fungsi Lahan 

Dia melanjutkan, warga menduga penyakit tersebut disebabkan karena air kotor yang masih menggenang di wilayahnya.

Sebagian wilayah di Desa Pengambengan memang paling terdampak mengingat pembuangan air ke laut tak maksimal. 

"Semoga tidak berlangsung lama (genangan air)," harapnya. 

Baca juga: BENCANA BANJIR di Bali, 3.849 KK Warga Jembrana Terdampak

Terpisah, Kasi Dokkes Polres Jembrana, Aiptu I Gusti Bagus Adi Sadnyana Putra menyebutkan ada ratusan warga yang sudah diberikan pemeriksaan kesehatan pasca bencana banjir yang terjadi, khususnya di Desa Pengambengan.

Secara umum, ada sejumlah keluhan penyakit yang dialami oleh warga. 

"Warga kebanyakan mengeluh gangguan pernapasan atas seperti batuk dan pilek serta gatal gatal dan kutu air pada jari kaki," jelas Aiptu Bagus Adi. 

Baca juga: 120 Titik Banjir di Bali, Korban Meninggal Dunia Tercatat 14 Orang, 562 Warga Mengungsi

Pihaknya mengakui, layanan kesehatan ini telah dilakukan pasca terjadinya banjir yang berdampak di sejumlah wilayah.

Disebutkan, pelayanan kesehatan akan diberikan selama dibutuhkan oleh warga. 

"Kami harap kondisi ini bisa segera mereda, karena kondisi ini bisa menganggu aktivitas warga setempat," harapnya. (*)

 

Berita lainnya di Dampak Banjir

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved