"Semara Ratih" Refleksi Perjalanan 17 Tahun Joni Agung & Double T

Joni Agung & Double T yang merefleksikan perjalanan bermusiknya selama 17 tahun dan merangkumnya ke dalam sebuah album Semara Ratih

Penulis: Putu Candra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Istimewa
Joni Agung & Double T 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Tujuh belas tahun, rentang waktu yang tergolong cukup panjang bagi perjalanan sebuah band.

Adalah grup band reggae lawas, Joni Agung & Double T yang merefleksikan perjalanan bermusiknya selama 17 tahun dan merangkumnya ke dalam sebuah album.

Pioner band reggae mebasa (baca : berbahasa) Bali telah merilis album ketujuhnya berjudul "Semara Ratih".

Diproduksi Pregina Art & Showbiz Bali, Joni Agung & Double T merilis album tersebut dalam format Compact Disk (CD).

Awal Tahun 2020 Terjadi 126 Bencana di Bali, Kerugian Material Diperkirakan Capai Rp 650 Juta

Ramalan Zodiak 9 Februari 2020, Pisces Jangan Lupa Beristirahat, Sagitarius Bangkitlah

Ramalan Zodiak Keuangan 9 Februari 2020, Cancer Keuanganmu Butuh Perhatian, Leo Perlu Penanganan

"Album yang bertajuk Semara Ratih ini dipersembahkan sebagai wadah refleksi perjalanan kami selama hampir 17 tahun berkarya original hingga 7 Album saat ini," ungkap Joni Agung.

Tujuh belas tahun bukan waktu yang singkat, justru belasan tahun perjalanan banyak hal yang didapati dan menjadi proses pembelajaran bagi Joni Agung & Double untuk lebih dewasa dalam pelbagai hal.

"Selalu berproses untuk mendewasakan diri dan belajar untuk berpikir, berbicara dan bertingkah laku yang diaplikasikan dalam bentuk karya-karya lagu," cetus Joni Agung.

Berbicara konsep, album "Semara Ratih" ini menyasar komunitas dan penikmat karya Joni Agung & Double T, yang hampir sebagian besar adalah ABG (anak baru gede).

Ini agar dalam masa transisi menikmati karya baik itu dalam bentuk fisik maupun pertunjukan selalu mengambil intisari pesan keharmonisan yang ada dalam setiap penyampaian.

Secara teknis penggarapan, album ini digarap kurang lebih setahun.

Berisi 20 track, awalnya album ini dirancang untuk menampung 17 lagu baru yang diproses di studio Pregina Sanur.

Tiga bonus track berjudul "Ogoh Ogoh", "SKA Genjek SNI" dan "Datanglah Padaku,".

"Namun dengan pertimbangan mengapresiasi para penikmat yang gemar mengkoleksi fisik, akhirnya kami menambahkan tiga bonus track yang telah rilis sebelumnya di digital store," terang Joni Agung.

"Album pertama berjudul "Reggae Mebasa Bali" medio 2003 sampai sekarang di tahun 2020 di album ketujuh, formatnya tetap reggae mebasa Bali. Artinya pondasinya reggae tanpa menghilangkan spirit, pesan dan influence dari tempat lahir kita, yaitu Bali. Mungkin ini yang pertama ada album berisi 20 lagu di dalamnya," tambah pemilik Pregina Art & Showbiz Bali, Agung Bagus Matra atau akrab disapa Gus Mantra.

Agung Joni mengatakan, tidak ada target dalam penjualan album anyar ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved