Akibat Virus Corona, Harga Bawang Putih di Bali Naik Hingga 100 Persen

Selain karena menjelang Galungan, kenaikan harga ini diperkirakan karena tidak adanya bawang impor ke Indonesia.

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Eviera Paramita Sandi
news.com.au
Ilustrasi bawang putih 

TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Harga bawang putih di Klungkung mulai melambung lebih dari 100 persen.

Selain karena menjelang Galungan, kenaikan harga ini diperkirakan karena tidak adanya bawang impor ke Indonesia.

Seorang penjual bumbu dapur di Pasar Galiran Ni Luh Jempiring mengatakan, bawang putih mengalami kenaikan sejak 10 hari yang lalu.

Jika sebelumnya harga bawang putih berada di kisaran Rp 23 ribu per kilogram. Kini, harga bawang putih mencapai Rp 52 ribu-Rp 55 ribu per kilogram.

"Kenaikan harganya ini sekitar 10 hari lalu," ungkapnya, Selasa (11/2/2020).

Ia mengungkapkan, pasca virus corona merebak, sejumlah komoditi impor berangsur mengalami kenaikan harga.

Pedagang pun memperkirakan, kenaikan harga ini erat kaitannya karena minimnya impor bawang putih ke Indonesia.

Sehingga ketersediaan bawang putih pun menjadi terbatas dan membuat harganya melambung.

"Pedagang eceran sekarang hanya boleh membeli bawang putih maksimal 20 kilogram per hari," ungkapnya.

Penjual bumbu dapur pasar Galiran lainnya, Martini mengatakan, saat ini ia tidak berani menyetok bawang putih dalam jumlah banyak.

Karena khawatir tiba-tiba permintaan bawang menurun, akibat kenaikan sejumlah bumbu dapur di pasaran.

"Kalau dulu saya beli bawang putih sekitar 20 kilogram per hari. Sekarang saya beli sekitar 10 kilogram per hari. Saya takut tidak ada yang beli karena harganya mahal," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved