Makan Babi Guling Bersama Tangkal Virus ASF di Jembrana
Bupati Jembrana I Putu Artha menghadiri kegiatan kampanye mengonsumsi daging babi yang aman
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Irma Budiarti
Makan Babi Guling Bersama Tangkal Virus ASF di Jembrana
TRIBUN-BALI.COM, Jembrana - Bupati Jembrana I Putu Artha menghadiri kegiatan kampanye mengonsumsi daging babi yang aman, Kamis (13/2/2020), bertempat di Gedung Auditorium Kabupaten Jembrana, Jembrana, Bali.
Hadir pada kesempatan itu, Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, Ketua DPRD kabupaten Jembrana Ni Made Sri Sutarmi, Dandim 1617 Jembrana Letkol Djeffry Marsono Hanok, Ketua PHDI Kabupaten Jembrana I Komang Arsana, Ketua Majelis Madya Kabupaten Jembrana I Nengah Subagia, Kepala OPD di Lingkungan Pemkab Jembrana, serta camat se-kabupaten Jembrana.
Sebelumnya, ada ratusan babi mati dalam waktu bersamaan di Bali.
Apalagi, kematian ratusan ternak babi itu mendekati perayaan Galungan dan Kuningan, yang akan dirayakan pekan depan.
Sehingga beredar beragam isu yang paling merugikan warga peternak babi.
Karena itu Pemkab Jembrana menggelar kegiatan kampanye dengan slogan "Jangan takut makan daging babi, daging babi aman untuk dikonsumsi".
Kampanye ini ditandai dengan makan babi guling bersama sebagai upaya agar masyarakat lebih jeli memilih ternak babi dan daging babi yang aman.
Bupati Jembrana I Putu Artha mengatakan, kampanye makan daging babi di Gedung Auditorium ini bertujuan meyakinkan masyarakat Jembrana bahwa mengonsumsi daging babi di tengah adanya isu virus ASF ini tetap aman.
Disebutnya, babi asli Jembrana tidak terkena virus, sehingga aman dikonsumsi.
"Melalui kampanye makan daging babi ini kita ingin meyakinkan bahwa daging babi Jembrana aman dikonsumsi. Kita ingin melindungi peternak Jembrana dari isu-isu yang tidak benar. Terlebih jelang hari raya, kasihan mereka agar tidak rugi," katanya.
Artha juga mengimbau warga Jembrana memenuhi kebutuhan daging babi di Jembrana saja.
Karena di tengah isu wabah virus dan desas-desus lainnya, babi Jembrana tidak kena dan tetap aman dikonsumsi.
"Ada isu, karena wabah virus itu di masyarakat, ternak babi warga Jembrana mau dibeli murah. Jangan sampai seperti itu," tegas Artha.
Ia juga berharap masing-masing lembaga maupun instansi bisa melaksanakan tradisi mepatung dalam rangka menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan, untuk membantu para peternak babi di Bali yang terkena imbas dari isu penyebaran virus ASF.