Erick Thohir Harapkan Pelabuhan Benoa Jadi Homeport Cruise
Erick Thohir Harapkan Pelabuhan Benoa Jadi Homeport Cruise, Penataan Ulang Pelabuhan Benoa Terus Dikebut
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pulau Dewata Bali adalah magnet wisata di Indonesia.
Ragam kekayaan alam dan budayanya menjadikan Bali sebagai tujuan utama wisatawan dalam dan luar negeri.
Oleh karena itu, Pemerintah melalui Kementerian BUMN berkomitmen penuh mendukung peningkatan kunjungan wisatawan luar negeri dan domestik ke Indonesia.
Satu diantaranya, dengan penyiapan jalur masuk wisatawan baru ke Benoa sebagai pintu gerbang wisata maritim di Indonesia.
• Aurel Beri Hadiah Valentine Untuk Anang Hermansyah dan Ashanty Mobil BMW Seharga Hampir Rp 2 Miliar
• Ramalan Zodiak Cinta 15 Februari 2020, Scorpio Cobalah Perbaiki Situasi, Aries Hilangkan Keraguan
• Ramalan Zodiak 15 Februari 2020, Aquarius Jangan Bertindak Gegabah, Pisces Tetaplah Tenang
Kementerian BUMN melalui Pelindo III, melakukan pengembangan atau revitalisasi kawasan Pelabuhan Benoa menjadi homeport cruise untuk pelabuhan-pelabuhan di seluruh wilayah Indonesia.
Rencana tersebut dijelaskan Menteri BUMN Erick Thohir.
Dalam rapat koordinasi pengembangan Benoa Maritime Tourism Hub dan kunjungan lokasi bersama Kementerian Perhubungan, Kementerian ATR/BPN, Kementerian Parekraf, Kementerian Keuangan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian ESDM, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan seluruh anggota Komisi VI DPR RI di hotel Inaya Nusa Dua Bali, Erick mengungkapkan bahwa Benoa akan menjadi pelabuhan utama kapal pesiar terpadat di Indonesia.
Dalam rapat tersebut Erick Thohir mengatakan pemerintah sangat fokus mengembangkan kawasan Pelabuhan Benoa yang dikelola oleh Pelindo III, sebagai pintu masuk gerbang wisatawan melalui kunjungan kapal pesiar (cruise) dan kawasan destinasi wisata baru di Bali dan wisata maritim di Indonesia.
Selain itu, pengembangan kawasan tersebut juga akan dilengkapi fasilitas penunjang, sehingga akan berdampak langsung pada pendapatan negara dan perekonomian masyarakat lokal sekitar.
“Wisatawan itu di bagi dua asalnya ada udara dan laut selama ini dari laut fasilitasnya di indonesia kurang inilah yang perlu kita benahi pelabuhan benoa ini. Benar penting ada turis tapi faktor ekonomi lainnya kita siapkan petikemas dan lainnya, kita mau di dumping 1 hanya produk lokal aja yang di pamerkan,”jelas Erick Thohir, di Denpasar, Jumat (14/2/2020).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, yang juga hadir dalam kegiatan tersebut, menyambut baik rencana dari kementerian BUMN tersebut.
Pengembangan Pelabuhan Benoa diharapkan akan bisa menopang target 20 juta kunjungan wisatawan pemerintah Indonesia tahun 2020.
Wishnutama juga mengharapkan pemerintah daerah mengoptimalkan momentum ini guna meningkatkan pendapatan daerah dan nasional.
“Kami dari Kemenparekraf menyampaikan terimakasih kepada Kementerian BUMN, Pelindo III dan seluruh yang terkait pembangunan pelabuhan benoa ini menjadi pelabuhan sekaligus kawasan wisata, kami berharap pembangunan infrastruktur bisa meningkatkan daya tarik wisatawan dalam dan luar negeri serta meningkatkan pendapatan devisa negara” jelas Wishnutama.
Sementara itu, Direktur Utama Pelindo III Doso Agung menuturkan, revitalisasi atau pengembangan Pelabuhan Benoa sudah dimulai sejak tahun 2019 dengan memisahkan pelabuhan khusus penumpang dengan kawasan komersial.