Meskipun Berbasis Islami, Ruqyah Ternyata Bisa Layani Umat Non Muslim

Metode penyembuhan Ruqyah yang selama ini lekat dengan umat muslim, ternyata bisa juga diterapkan bagi umat non muslim

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
Kegiatan Ruqyah Massal PC JRA Denpasar di Masjid Perumahan Puri Chandra Asri, Batubulan, Sukawati, Gianyar, Bali, Minggu (16/2/2020). Meskipun Berbasis Islami, Ruqyah Ternyata Bisa Layani Umat Non Muslim 

Meskipun Berbasis Islami, Ruqyah Ternyata Bisa Layani Umat Non Muslim

Laporan Wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Metode penyembuhan Ruqyah yang selama ini lekat dengan umat muslim, ternyata bisa juga diterapkan bagi umat non muslim.

Ruqyah diyakini mampu menyembuhkan penyakit medis maupun non medis.

Seperti disampaikan Pembina Jamiyyah Ruqyah Aswaja (JRA) Denpasar, Ustadz Mufid, saat dijumpai Tribun Bali dalam acara Ruqyah Massal terapi Qur’ani di Masjid Perumahan Puri Chandra Asri, Batubulan, Sukawati, Gianyar, Bali, Minggu (16/2/2020).

JRA Denpasar Gelar Ruqiyah Massal di Masjid Chandra Asri, Sehatkan Umat & Tangkal Virus Corona

Mengatasi Masalah Anak dengan Hypnoparenting, Seminar Coding DNA Anak Genius Digelar di Denpasar

“Ruqyah itu tidak harus orang muslim, yang penting niat untuk sembuh meskipun metodenya dengan kitab suci Al-Qur’an. Ruqyah adalah dakwah untuk kesehatan,” kata Ust Mufid.

Teknisnya, peserta hanya perlu mendengarkan dan konsentrasi secara khusyuk, mendengarkan dengan saksama lantunan ayat yang khusus dibacakan oleh praktisi ruqyah dilandasi niat untuk sembuh.

Ditjen Bimas dan Perguruan Tinggi Hindu Kumpul di Banyuwangi, Apresiasi soal Toleransi

Bali Sulit Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Begini Komentar Pelatih Bali United Teco

Meskipun peserta non muslim tidak memahami isi dari ayat tersebut, bukan menjadi persoalan.

Peserta pun tidak berarti berpindah keyakinan.

“Umat non muslim bisa ikut ruqyah asalkan mau mengikuti arahan kami, mau konsentrasi mendengarkan secara khusyuk dan yakin insyaallah bisa menjadi kesembuhan, asalkan meyakini kesembuhan dan punya niat insyaallah sembuh. Hal ini sering dilakukan teman-teman praktisi dan hasilnya juga bagus. Tidak ada masalah tidak memahami isi ayat, dari mendengarkan akan ada reaksi, yang utama adalah niat,” ungkap dia.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved