Ingin Menjadi Seorang Pemimpin ? Ini Sikap yang Harus Kamu Miliki
Ingin Menjadi Seorang Pemimpin ? Ini Sikap yang Harus Kamu Miliki, Optimisme Membantu Seseorang Terlihat Seperti Pemimpin yang Baik
TRIBUN-BALI.COM - Sebagian orang mungkin ingin menjadi seorang pemimpin.
Namun untuk mencapai keinginan itu mereka harus bekerja keras.
Ada faktor yang bisa menjadi kesuksesan seorang pemimpin.
Salah satunya adalah sikap optimis.
• Cerita Pasien Sembuh dari Virus Corona: Awalnya Tenggorokan & Perut Sakit, Lalu Semakin Memburuk
• 10 Buah Ini Dapat Meningkatkan Kesehatan Tubuh, Begini Manfaatnya
• 3 Zodiak Kurang Beruntung Minggu Ini 17-23 Februari 2020: Leo Kedatangan Karma Masa Lalu
Ya, bukan hal aneh jika seorang pemimpin harus memiliki sikap optimis untuk berhasil.
Lagipula, tentu tak ada yang mau mengikuti pemimpin yang pesimistis bukan?
Tetapi rupanya hubungan antara optimisme dan efektivitas pemimpin tidaklah langsung, sedikit rumit, dan melibatkan kedua pihak, baik pemimpin dan anggota tim.
Sarjana kepemimpinan, Martin Chemers, berpendapat bahwa pemimpin yang efektif perlu memiliki kombinasi optimisme sikap "bisa melakukan" dan kepercayaan diri pada kemampuan kepemimpinan mereka sendiri - suatu campuran yang ia sebut sebagai "semangat."
Chemers menambahkan, bahwa bagi para pemimpin, sebagian besar keberanian adalah mengingatkan dirimu sendiri tentang kompetensimu dan mengingatkan anak buah tentang kompetensi mereka.
Dalam sebuah studi tentang taruna militer, yang dilakukan oleh Chemers dan rekan-rekannya, ditemukan bahwa taruna militer AS dinilai memiliki potensi lebih tinggi pada kepemimpinan jika mereka memiliki optimisme.
Namun, optimisme itu sendiri tidak memprediksi peringkat kinerja kepemimpinan para taruna.
Jadi, tampaknya optimisme membantu seseorang terlihat seperti pemimpin yang baik, tetapi mungkin tidak secara langsung memengaruhi kinerja.
Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh para sarjana kepemimpinan Belanda, Annebel De Hoogh dan Deanne Den Hartog, ditemukan bahwa para pemimpin bisnis yang lebih baik, didefinisikan sebagai para pemimpin yang lebih mementingkan tanggung jawab sosial, yang selanjutnya berefek pada meningkatnya optimisme para pengikutnya.
Sebuah studi berbeda oleh Chemers dan rekannya mengamati kinerja tim bola basket kampus dan bagaimana tingkat optimisme dan kepercayaan diri yang dimiliki oleh pemimpin tim dan pemain mempengaruhi kinerja tim.
Mereka menemukan, bahwa para pemimpin yang optimis dan percaya diri, ditambah dengan rasa percaya diri yang dimiliki oleh para pemain, menghasilkan kinerja tim yang lebih baik secara keseluruhan sepanjang musim.