Seminggu Berjualan, Pedagang Penjor Hari Raya Galungan Ini Raih Omzet Puluhan Juta Rupiah

“Saya berjualan dari Senin 10 Februari lalu, per hari bisa sampai jutaan, kalau total selama jualan pada event Hari Raya Galungan ini ya sudah puluhan

Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
Lapak penjualan penjor milik I Made Putra Wirya Brata di Jalan Raya Sesetan, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali Selasa (18/2/2020) 

Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Satu minggu berjualan perlengkapan penjor omzet I Made Putra Wirya Brata S.E Ak. mencapai puluhan juta rupiah.

Penjualan penjor di Bali mulai marak menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan.

Warga asli Jalan Raya Sesetan, Denpasar Selatan itu menjual beraneka ragam penjor dan perlengkapannya mulai dari harga lima ribuan hingga jutaan rupiah. 

Tergantung model yang diinginkan pemesan dan waktu pengerjaan.

Waktu berdagang dimaksimalkan dari pagi sampai dengan malam hari.

Siswi SMA Diduga Buang Bayi Laki-laki Hasil Hubungan Sedarah dengan Adiknya

Kawasaki Ingin Gabung MotoGP 2021, Bos Dorna Tolak Mentah-mentang Pasang Syarat Tinggi

Beri Apresiasi, Dinsos Bali Kembali Gelar Festival Seni Khusus Difabel

Produksi penjor dilakukan oleh pengrajin yang berasal dari kalangan keluarga.

“Saya berjualan dari Senin 10 Februari lalu, per hari bisa sampai jutaan, kalau total selama jualan pada event Hari Raya Galungan ini ya sudah puluhan juta,” kata dia kepada Tribun Bali tanpa merinci jumlah pasti saat dijumpai di tempat ia berjualan, Selasa (18/2/2020)

“Ada yang pesan penjor tiga jutaan ukuran 12 meteran, kalau yang biasa kan 6-7 meter, ada yang beli perlengkapan seperti janur besar harganya ratusan ribu, kolong-kolong 50 ribuan, bambu, busung, sampian 15 ribuan, hampir semua laris diburu,” imbuhnya.

Puncak orderan masyarakat, kata Putra, adalah hari Minggu (16/2/2020) dan Senin (17/2/2020).

Melawan Digilir Dua Pria, Siswi SMA Ini Makin Tak Berdaya Saat 2 Teman Sekelasnya Malah Mem-vidio

BCL 3 Bulan Lalu Bagikan Kiat Romantis Bersama Ashraf Sinclair, Masih Mau Berjuang Bersama

Syarat Ketat Berondong yang Ingin Nikahi Janda Tajir 60 Tahun, 14 Pria Sudah Naik Pelaminan

Lokasi ia berjualan tergolong strategis dan mudah dijumpai masyarakat, yakni di depan Sekolah Harapan.

Pesanan yang datang tak hanya warga dari wilayah Denpasar saja, melainkan sampai Nusa Dua, Nusa Penida hingga Klungkung.

Dagangan penjornya terkenal lengkap dan memiliki kualitas bagus. Kalangan pembeli mulai dari pemerintahan, perusahaan, perhotelan hingga warga.

“Paling banyak puncaknya orang beli kemarin, karena hari ini adalah Hari Penampahan biasa orang Bali hari terakhir pemasangan penjor besok sembahyangan, jadi hari ini juga clear hari terakhir berjualan, namun hari ini masih ada beberapa yang pesan,” ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved