Pemangku Pura Agung Jagatnatha Pimpin Persembahyangan Hari Raya Galungan Dari Siang Sampai Malam
Persembahyangan dipimpin oleh Pemangku Pura Jagatnatha yang akan dilaksanakan dari pagi sampai malam hari dengan pembagian tugas.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Umat Hindu merayakan Hari Raya Galungan pada 19 Februari 2020.
Pada Hari Raya Galungan, umat Hindu melakukan persembahyangan di Pura.
Salah satu Pura di Kota Denpasar yang ramai dikunjungi adalah Pura Agung Jagatnatha, berlokasi di sebelah timur Lapangan Puputan Badung, Denpasar, Bali.
Sejak pukul 05.00 WITA pemedek sudah mulai berdatangan ke lokasi persembahyangan Pura Agung Jagatnatha secara bergiliran.
Persembahyangan dipimpin oleh Pemangku Pura Jagatnatha yang akan dilaksanakan dari pagi sampai malam hari dengan pembagian tugas.
"Pemangku di sini siap dari pagi sampai malam hari untuk memimpin persembahyangan, yang dibagi dalam dua sesi, dari jam 8 pagi sudah ramai sampai jam 2 siang, sesi kedua jam 5 sore sampai malam," kata Pemangku Pura Jro Mangku I Made Langgeng Buana, S. Ag kepada Tribun Bali di sela persembahyangan
Umat yang datang pun tidak hanya berasal dari Kota Denpasar saja melainkan dari wilayah lain.
Mereka yang tidak pulang kampung bersembahyang Galungan di Pura Agung Jagatnatha.
"Umat di sini kan berasal dari berbagai kota kabupaten ada yang dari Gianyar, Buleleng, Jembrana, Karangasem, yang tidak sempat pulang kampung mereka datang ke Pura Jagatnatha untuk melakukan persembahyangan Galungan," ujarnya.
Umat Hindu bersembahyang Galungan di Pura mengenakan pakaian adat, wanita mengenakan kebaya dan pria mengenakan safari.
Galungan bagi Umat Hindu adalah perayaan kemenangan dharma (kebaikan) atas adharma (kejahatan). (*)