Warteg 24 Jam Jadi Sasaran Begal, Ponsel Yang Ternyata Rusak Diambil, Tempe Goreng Juga Ikut Disikat
Yang diambil pelaku yakni sebuah ponsel yang ternyata ponsel rusak dan senampan gorengan tempe yang ada di etalase warteg.
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Lagi-lagi warteg yang buka 24 jam menjadi sasaran kawanan begal.
Kali ini terjadi di satu warteg di Jalan Kyai Tapa, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
Kejadian tersebut pertama kali diunggah di akun instagram @kontributorjakarta berdasarkan rekaman CCTV yang terpasang di lokasi.
Namun, dalam rekaman tersebut tak terlihat jelas saat pelaku menggasak ponsel.
Yang terlihat hanya ada seorang pelaku yang membawa senjata tajam celurit mengancam ke seorang pria yang sedang duduk di dalam warteg.
Dikonfirmasi, Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren, AKP Mubarak membenarkan bahwa kejadian itu berada di wilayahnya.
"Kejadiannya pada Minggu malam (pekan lalu)," kata Mubarak, Jumat (21/2/2020).
Mubarak mengatakan, yang diambil pelaku yakni sebuah ponsel yang ternyata ponsel rusak dan senampan gorengan tempe yang ada di etalase warteg.
"Yang diambil itu handphone sudah mati dan tempe," kata Mubarak.
Mubarak menuturkan pihaknya saat ini tengah memburu keberadaan pelaku yang sudah meresahkan warga kendati korban tak membuat laporan.
Diburu polisi
Melansir dari Kompas.com, Kanitreskrim Polsek Tanjung Duren AKP Mubarak mengonfirmasi adanya aksi perampokan sebuah warteg di Jalan Kyai Tapa, Tanjun Duren, Jakarta Barat.
"Iya benar, kejadiannya pukul 01.30 WIB," kata Mubarak, Jumat (21/2/2020). Aksi begal itu terekam CCTV dan diunggah dalam sosial media Instagram dengan akun @kontributorjakarta Jumat siang tadi.
Dalam video rekaman tersebut terlihat pelaku sempat mengayunkan celurit ke korban.
Tidak sampai di situ, pelaku juga mengambil satu nampan penuh berisi tempe goreng dan telepon seluler rusak.
"Menurut keterangan korban, pelaku membawa satu handphone rusak dan tempe goreng yang terletak di atas etalase kaca warteg," ucap Mubarak.
Dan demi penyelidikan lebih lanjut polisi sudah mengambil video yang direkam CCTV milik warteg.
"Dua buah CCTV milik Warteg sudah kami amankan," kata Mubarak.
Sementara itu, Mubarak menduga bahwa pelaku bukan merupakan warga sekitar, pelaku hanya orang yang lewat dan mungkin sedang lapar.
Hingga kini proses pencarian pelaku masih terus berlangsung. (Kompas.com)
Kasus yang sama terjadi di Pesanggrahan
Polres Metro Jakarta Selatan menangkap empat pelaku begal di Warung Tegal (Warteg), Pesanggrahan, Jakarta Selatan, yang sempat viral beberapa waktu lalu.
Satu di antara para pelaku terpaksa ditembak di bagian kaki karena melawan petugas saat hendak ditangkap.
Keempat pelaku masing-masing berinisial HW, AF, PS, dan SB.
HW ditangkap di Batu Marta Unit 11, Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan.
Keduanya ditangkap, Sabtu (25/1/2020).
Sedangkan PS dan SB ditangkap di daerah Bogor, Jawa Barat, Minggu (26/1/2020).
Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Pol Bastoni Purnama mengatakan PS dan SB ditangkap di sebuah gubuk di kawasan pegunungan di Bogor.
"PS dan SB itu ditangkap di gubuk gunung. SB ini yang mengancam pakai celurit di video viral tersebut. Dia ditembak oleh petugas pada bagian kaki karena mencoba melawan petugas," kata Bastoni di Polres Jakarta Selatan, Minggu (26/1/2020).
Dia mengungkapkan, PS dan SB ialah residivis dalam kasus yang sama yaitu pengancaman dan penganiayaan beberapa tahun lalu.
"Tersangka PS dan SB itu merupakan residivis kasus yang sama, pengancaman dan penganiayaan di Jakarta," ungkap dia.
Lebih lanjut, Bastoni juga menyampaikan, motif pelaku melakukan begal di Warteg lantaran masalah ekonomi.
Ketika itu, menurut pengakuan pelaku, mereka melihat ada korban yang sedang sibuk bermain ponsel di dalam warteg.
Para pelaku mendadak mendapat inspirasi melakukan begal di warteg tersebut.
Apalagi, kelimanya sama-sama tidak memiliki pekerjaan tetap.
"Selain motif ekonomi, mereka ini ketergantungan narkoba. Karena pemeriksaan HW ini ada barang bukti sabu. Nanti saya cek semuanya apakah semua yang positif sabu," katanya.
Dari kejadian ini, kepolisian menyita satu bilah celurit panjang, dompet dan dua stel baju.
Atas kejadian tersebut para pelaku dijerat pasal 365 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.
Kronologi
Segerombolan penodong mendatangi salah satu warteg di Pesanggrahan, Senin (20/1/2020) malam.
AB, penjaga warteg bercerita, ia saat itu sedang melayani seorang pelanggan bernama Andika Nugraha Gusti pukul 01.00 WIB.
Seorang pelaku awalnya masuk ke warteg berpura-pura membeli makanan.
Pelaku lain kemudian masuk dan langsung menodongkan celurit kepada Andika.
Baca: Sempat Kabur ke Sumatera, Pelaku Begal di Warteg Pesanggrahan Ditangkap Polisi
Sambil menodongkan senjata tajam, pelaku memaksa korban menyerahkan dompet serta ponselnya.
"'Lu diem lu. Diem enggak lu'. Kata yang menodong ke korban," ujar AB saat ditemui di wartegnya, Selasa.
Korban kemudian menyerahkan barang bawaannya.
Namun, ia sempat meminta pelaku untuk meninggalkan Kartu Tanda Pengenal dan STNK miliknya.
Pelaku tidak memedulikan permintaan korban.
Mereka langsung pergi ke arah Ciledug menggunakan sepeda motor.
Korban yang berprofesi sebagai driver ojol sempat mencoba mengejar pelaku.
Namun, upayanya tidak membuahkan hasil.
Peristiwa tersebut terekam kemera CCTV yang ada di dalam rumah makan.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Aksi Begal di Warteg Grogol: Bukan Cuma Ponsel Rusak, Tempe Goreng Juga Ikut Disikat