Otoritas Italia Buru 'Penyebar Super' Virus Corona yang Tewaskan 7 Orang, Prancis Khawatir

Pemerintah Italia bekerja ekstra keras untuk menghadapi mewabahnya virus corona yang telah merenggut korban jiwa.

Editor: Ady Sucipto
AFP/MIGUEL MEDINA
Warga mengenakan masker guna mengantisipasi penyebaran virus corona saat berbicara dengan petugas polisi di kota kecil Italia, Casalpusterlengo, Minggu (23/2/2020). Penyebaran virus corona hingga hari ini, Senin (24/2/2020), semakin menunjukkan peningkatan di sejumlah negara, seperti Italia, Iran, dan Korea Selatan. 

TRIBUN-BALI.COM, ROMA - Pemerintah Italia bekerja ekstra keras untuk menghadapi mewabahnya virus corona yang telah merenggut korban jiwa.

Terkini, otoritas Italia tengah memburu sosok yang dianggap "penyebar super" seusai korban meninggal akibat terjangkit virus corona mencapai 7 orang. 

Lalu siapakah sosok 'penyebar super' tersebut yang kini tengah diburu otoritas Italia

Selain itu berdasarkan laporan media setempat, kasus infeksi dari penyakit yang diberi nama resmi Covid-19 itu sudah melebihi 200.

Puluhan kota langsung ditutup di tengah upaya Italia untuk menangkal penyebaran terbesar virus corona yang terjadi di Benua Eropa.

Tingginya angka infeksi di Negeri "Pizza" memaksa Austria membuat satuan tugas yang mempertimbangkan adanya pengetatan perbatasan.

Terdapat lima korban meninggal yang terkonfirmasi dalam dua hari terakhir, di mana korban terbaru adalah pria 88 tahun di Region Lombardy.

Dilansir Sky News Senin (24/2/2020), tiga di antara lima korban awal juga menderita masalah kesehatan serius, dengan korban keenam dan ketujuh belum terkonfirmasi.

Pada Minggu malam (23/2/2020), otoritas Austria menolak masuknya kereta dari Italia setelah mendapat laporan ada dua orang mengalami gejala demam.

"Malam ini (Minggu), kereta dari Venezia ke Muenchen (Jerman) dihentikan di perbatasan Austria.

" Demikian keterangan kementerian dalam negeri. Operator kereta, OBB, mengungkapkan bahwa jalur ke dan dari Italia ditangguhkan. Namun aturan itu dicabut beberapa jam kemudian.

Kekhawatiran karena meningkatnya korban virus corona di Negeri "Pizza" membuat Direktur Kesehatan Perancis, Jerome Salomon, angkat bicara.

Di Perancis, penyakit yang disebabkan virus dengan nama ilmiah SARS-Cov-2 itu mengakibatkan 12 orang terinfeksi dan satu orang meninggal.

Salomon menerangkan situasinya mengkhawatirkan, dan bersiap terhadap adanya tambahan kasus karena jarak dua negara berdekatan.

"Siapa pun yang kembali dari Lombardy atau Veneto dengan gejala tertentu akan dianggap mencurigakan," tegasnya kepada radio France Info.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved