Kru Kapal Diamond Princess Asal Bali
Sangat Takut di Kapal Sejak Awal Januari, Kru Kapal Diamond Princess Asal Bali Minta Dipulangkan
Warga Bali yang bekerja di kapal pesiar Diamond Princess meminta pemerintah segera memulangkan mereka dari Jepang.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ady Sucipto
Ayah Ketut Janu Artika, Nyoman Suardana saat itu masih bekerja sebagai sopir angkutan umum. Ibunya, Ni Wayan Mastini berjualan di pasar.
Sudarma menjelaskan, Artika yang merupakan anak ke-4 dari 6 bersaudara, bekerja di Kapal Pesiar Diamond Princess sejak 20 Januari.
Ia bekerja selama 8 bulan ke depan. Janu Artika sudah beberapa kali kerja di kapal pesiar.
"Saudara kembarnya, I Komang Artawan juga bekerja di kapal pesiar. Namun di kapal yang berbeda," ungkapnya.
Pihak keluarga terus berkomunikasi dengan Janu Artika melalui medsos sembari berdoa agar dia diberikan kesehatan selama berada di Jepang.
"Saya tahu kondisi di kapal itu bagaimana. Kalau lama di sana, takutnya malah bisa kena virus," ujarnya.
Pemerintah Akan Jemput
Sementara itu, pemerintah memastikan akan menjemput WNI yang masih berada di kapal pesiar Diamond Princess.
"Pada prinsipnya akan dijemput sudah resmi pernyataan Presiden," ujar Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politi, Hukum, dan Keamanan di Jakarta, Senin (22/2).
Mahfud mengatakan, teknis penjemputan akan diatur Kementerian Kesehatan dan Kementerian Luar Negeri.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan pemerintah terus bernegosiasi dengan Jepang mengenai cara terbaik untuk mengevakuasi para WNI di kapal persiar Diamond Princess.
Hal ini untuk menutup celah potensi penularan virus mematikan yang pertama kali muncul di Kota Wuhan, China tersebut.
Terawan menyampaikan pemerintah tidak ingin terburu-buru dalam mengevakuasi para WNI agar Indonesia tidak menjadi lokasi penularan baru virus yang berasal dari China.
Kepada pemerintah Jepang, lanjut Terawan, Indonesia juga meminta data epidemologi.
Pemerintah akan memprioritaskan evakuasi 188 WNI di kapal pesiar World Dream.
Pemulangan WNI di kapal World Dream diprioritaskan karena risikonya lebih kecil. Belum ada yang terinfeksi virus corona di kapal tersebut. (sup/mit/tribunnews)