Nengah Suardana Lega Putranya Bisa Pulang, 69 WNI Negatif Corona Diberangkatkan dari Yokohama
I Nengah Suardana akhirnya dapat bernapas lega. Putranya yang sebulan tertahan di atas kapal pesiar Diamond Princess karena wabah Corona, I Ketut
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ady Sucipto
Nengah Suardana Lega Putranya Bisa Pulang, 69 WNI Negatif Corona Diberangkatkan dari Yokohama
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - I Nengah Suardana akhirnya dapat bernapas lega.
Putranya yang sebulan tertahan di atas kapal pesiar Diamond Princess karena wabah Corona, I Ketut Janu Artika (28), dipastikan pulang ke tanah air, Minggu (1/3).
Namun ia mesti harus bersabar karena putranya terlebih dahulu harus menjalani observasi selama 28 hari di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
"Saya sangat bersyukur, anak saya bisa kembali pulang ke Indonesia.
Sangat syukur sekali, daripada lama di sana di tengah wabah penyakit menular.
Saya waswas, sampai tidak enak tidur mengkhawatirkan anak saya di sana," ujar Suardana saat ditemui di kediamannya, Banjar Meranggen, Desa Tangkas, Klungkung, Minggu (1/3).
Sebanyak 69 warga negara Indonesia (WNI) yang merupakan anak buah kapal (ABK) Diamond Princess mulai diberangkatkan dari Bandara Yokohama, Minggu (1/3) pukul 17.00 waktu Haneda, Jepang.
Mereka dijemput menggunakan pesawat komersil, Garuda Indonesia Airbus A330.
Ketut Janu yang dihubungi dari Klungkung kemarin, juga mengaku lega akhirnya bisa keluar setelah nyaris sebulan tertahan di dalam kapal Princess Diamond --yang dikarantina di Yokohama karena wabah Corona.
Namun Janu dan WNI lainnya yang diizinkan pulang ke Indonesia telah dinyatakan sehat atau negatif Corona oleh otoritas Jepang.
Menurut Janu, ia dan WNI lainnya sudah berkemas-kemas sejak pukul 07.00 waktu setempat saat menunggu penjemputan.
“Kami diantar ke bandara sekitar pukul 1 siang waktu Jepang menggunakan beberapa bus,” tutur Janu melalui media sosialnya, kemarin siang.
Ke-69 WNI ini dijadwalkan tiba Tanah Air lewat Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, pukul 22.30 WIB (23.30 WITA). Mereka selanjutnya dibawa ke Pulau Sebaru Kecil untuk observasi.
“Saya siap jalani observasi di Pulau Sebaru,” tandas Ketut Janu, yang mengaku kondisinya sangat sehat.