Corona di Indonesia

Antisipasi Virus Corona, Dewan Minta Objek Wisata di Badung Siapkan Cairan Pembersih Tangan

Selain itu memaksimalkan pengawasan penyebaran penyakit kususnya di daerah pariwisata terutama objek-objek wisata yang di kunjungi wisatawan.

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Wema Satya Dinata
Pixabay
Ilustrasi virus corona - 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Meski belum ada ditemukan pasien yang positif  terjangkit virus Corona atau Covid-19 di Bali kususnya Kabupaten Badung, pemerintah diharapkan tetap selalu waspada untuk mencegah virus tersebut masuk.

Selain itu memaksimalkan pengawasan penyebaran penyakit kususnya di daerah pariwisata terutama objek-objek wisata yang di kunjungi wisatawan.

Selebihnya ditengah munculnya dugaan virus tersebut, Kabupaten Badung malah menginginkan tetap adanya wisatawan yang mengunjungi Badung.

Pasalnya jika wisatawan menurun, pendapatan kabupaten Badung sudah dipastikan akan merosot hingga mengakibatkan Badung devisit.

Seperti halnya di wilayah Kuta Badung yang merupakan tempat pariwisata yang masih disasar turis mancanegara diharapkan adanya penyediaan cairan pembersih tangan.

Pantau Penjualan Masker, Disperindag Denpasar Nyatakan Stok Kosong

Dampak Virus Corona, Produsen Sari Rempah Banyuwangi Dibanjiri Order dari Singapura Hingga Turki

Bila perlu juga masker di sejumlah keramaian, diluar adanya pemeriksaan di Bandara.

Hal itu pun diharapkan DPRD Badung, I Nyoman Graha Wicaksana yang juga merupakan tokoh masyarakat di Kuta Badung, Rabu (4/3/2020)

Anggota komisi III DPRD Badung itu mengatakan, dengan adanya isu virus corona ini, masyarakat mengharapkan adanya campur tangan pemerintah pada objek wisata yang dikunjungi wisatawan.

Bahkan menurutnya masyarakat menginginkan adanya penyediaan cairan pembersih tangan.

“Kuta sekarang sudah mulai sepi kunjungan wisatawan. Tapi Kuta masih menjadi sasaran wisatawan yang datang ke Bali. Maka dipandang perlu dilakukan penyedian cairan pembersih tangan di beberapa objek wisata,” ungkapnya.

Graha Wicaksana yang juga sebagai pelaku usaha pariwisata di Kuta itu mengatakan sepinya wisatawan karena menurunnya wisatawan Tiongkok saja.

DPRD Gianyar Undang Eksekutif Bahas Kematian Babi Misterius dan Penurunan Kunjungan Wisatawan

Bahkan katanya wilayah Kuta masih dikunjungi oleh wisatawan lainnya.

 “Kuta kan bukan hanya dikunjungi wisatawan Tiongkok, melaikan ada wisatawan mancanegara lainnya yang mengunjungi Kuta sehingga penurunan wisatawan tidak terlaku banyak,” jelasnya

Pihaknya mengatakan jika dibandingkan dengan adanya Bom Bali I, wisatawan malah takut datang ke Bali.

Bahkan sebutnya wisatawan yang sudah di bali pun bisa kabur dari Bali.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved