Band Bali Puisi Musik Tampil di Antida SoundGarden, Lagukan Puisi Untuk Gaet Penikmat Lebih Luas

Di Antida SoundGarden, Denpasar, Bali digelar pentas puisi musik, berharap puisi dapat menjangkau segmen masyarakat yang lebih luas

Istimewa
Penampilan Bali Puisi Musik Jumat (6/3/2020) malam di Antida SoundGarden 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Jumat (6/3/2020) malam di Antida SoundGarden, Denpasar, Bali digelar pentas puisi musik.

Penampilan ini merupakan perpaduan antara puisi dan musik.

Group band yang menamakan diri mereka Bali Puisi Musik ini memang seringkali melakukan kolaborasi puisi dengan musik.

Dengan penggabungan ini mereka berharap puisi yang tadinya dinikmati kalangan terbatas dan tertentu seperti sastrawan, pecinta sastra, serta pengamat sastra dapat menjangkau segmen masyarakat yang lebih luas.

Bali United Menang, Laga Berlangsung Fair, Berhasil Ganti Poin yang Sempat Hilang

Dua Umpan Akurat Il Capitano Fadil Sausu Bawa Bali United Menang Lawan Barito Putera

BMW Astra Berikan Layanan Pembersihan Sirkulasi Udara Mobil Gratis

"Sinergi mengandaikan persenyawaan antara kedua genre seni untuk lebih berdaya gedor untuk mencapai tujuan di atas. Dalam sinergi puisi maupun musik bukan sub-ordinat satu atas yang lain. Tapi ibarat proses kimia menjadi satu kesatuan yang utuh dan saling menguatkan," kata Tan Lioe Ie, yang merupakan pentolan Bali Puisi Musik.

Dari segi tema puisi yang dibawakan Bali Puisi Musik, beragam mulai dari renungan tentang perjalanan hidup manusia, tentang kerinduan pada kekasih yang dapat ditafsirkan bersifat horisontal dan vertikal, sebagaimana sifat puisi yang ambigu, ada kritik sosial, kepedulian terhadap lingkungan, persaudaraan dalam perbedaan dalam satu kemanusiaan, hingga tentang pentingnya kasih sayang.

Hal ini bisa dilihat pada puisi Malam di Pantai Candidasa, Siapakah Kau, Exorcism, Malam Cahaya Lampion, Alam Kanak-Kanak, Co Kong Tik.

Semua puisi tersebut merupakan karya Tan Lioe Ie, penyair yang sekaligus vokalis Bali Puisi Musik, yang diaransemen musiknya oleh Yande Subawa (giataris) dan dibawakan bersama Made "Dek Ong" Swandayana (Keyboardist), Putu Indrawan (Bassist) Nyoman "Kabe" Gariyasa (Drummer).

Group band ini tampil memukau di halaman Antida SoundGarden dengan membawakan lima buah lagu yang sebelumnya diisi oleh Tan Lioe Ie yang membawakan beberapa puisi dengan menggunakan teknik akustik yang juga tampil dengan membawa enam lagu.

"Bali Puisi Musik membawakan dua komposisi baru yaitu Blues Untuk Boni karya WS. Redra, dan juga Tuhan Butuh Malaikat Baru karya saya sendiri. Puisi ini saya tuliskan mengingat manusia di bumi ini mulai kehilangan baru ruh kebajikannya. Ego berdasarkan premodialisme semakin mencuat, potensi konflik meninggi. Dan itu tidak elok, sehingga dibutuhkan lebih banyak lagi manusia yang lebih berhati malaikat," imbuhnya.

Tak hanya Tan Lioe Ie dan Bali Puisi Musik saja yang mengisi panggung Antida SoundGarden.

Acara ini juga dimeriahkan pula oleh Ayu Winastri, seorang penulis cerpen kenamaan Bali dan juga Mira MM.

Astra, seorang penyair yang telah merilis sebuah buku Antologi puisi tunggalnya, berujudul Pinara Pitu, yang telah terjual 2.700 eksemplar dan saat ini telah memasuki cetak ulang yang keempat. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved