Fakta Kalista Iskandar, Finalis Puteri Indonesia 2020 dari Sumatera Barat Yang Tak Hafal Pancasila

Kalista Iskandar salah satu peserta dalam ajang Pemilihan Puteri Indonesia (PPI) 2020 hingga kini masih menjadi sorotan.

Penulis: Meika Pestaria Tumanggor | Editor: Eviera Paramita Sandi
Instagram @kalistaiskandar via Tribunnews
Kolase foto Kalista Iskandar, finalis Puteri Indonesia 2020 asal Sumatera Barat 

TRIBUN-BALI.COM - Kalista Iskandar salah satu peserta dalam ajang Pemilihan Puteri Indonesia (PPI) 2020 hingga kini masih menjadi sorotan.

Pasalnya saat malam pemilihan Puteri Indonesia 2020 yang digelar pada Jumat (6/3/2020) lalu, finalis perwakilan Sumatera Barat tersebut tidak bisa menyebutkan butir-butir Pancasila secara benar saat menjawab pertanyaan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.

Kejadian ini lantas mengundang beragam respons dari masyarakat di Indonesia.

Tak sedikit yang menyalahkan Kalista Iskandar yang mempertanyakannya.

Namun tak sedikit pula yang membelanya dengan berbagai alasan.

Pernyataan Kalista Iskandar

Usai kejadian tersebut, Kalista pun membuat pernyataan di akun Instagramnya @kalistaiskandar.

Melalui Instastory, Kalista menuliskan pernyataannya.

"The biggest thing to take from tonight is that it's okay to br nervous as long as you contuniue to hold your head up high and syay proud of you are," ujarnya dikutip dari kompas.com.

Kalista menambahkan bahwa ia tak ingin terlalu memikirkan kesalahannya itu.

Ia mengaku masih sangat bangga pada pencapaiannya sejauh ini.

"No matter what, Iam still proud of who I am and how far I've come," tulis Kalista lagi.

"This will be something for me to learn from. It isn't the end of my journey, it's just the beginning. Stay safe, stay proud of who you are, and stay kind of each other," imbuhnya.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat angkat bicara

Kejadian ini juga membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat angkat bicara.

Dikutip dari Kompas.com, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengaku tidak pernah terlibat, baik langsung maupun tak langsung, ataupun mengutus perwakilannya ke ajang Pemilihan Putri Indonesia 2020.

Sehingga Pemerintah Provinsi Sumatera Barat tidak pernah memberikan rekomendasi ataupun izin kepada seseorang maupun lembaga untuk mewakili Sumbar dalam ajang PPI tahun 2020.

"Kita harapkan ke depannya, siapa pun yang hendak memakai nama Provinsi Sumatera Barat dalam even dan ajang apapun, haruslah meminta izin atau rekomendasi resmi kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat," kata Kepala Biro Humas Pemprov Sumbar, Jasman Rizal dalam keterangan tertulisnya tertanggal 7 Maret 2020 lalu.

Dalam keterangan tertulis itu, Jasman menyebutkan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sangat mendukung apa pun bentuk kegiatan yang kreatif dan positif sepanjang tidak bertentangan dengan aturan yang berlaku di Indonesia.

Penyelenggaraan PPI tahun 2020 dilakukan sepenuhnya oleh sebuah yayasan dengan melakukan proses rekrutmen tersendiri melalui beberapa kampus di Indonesia.

Dalam pemilihan putri Indonesia itu muncul nama Kalista Iskandar yang masuk ke 6 besar finalis PPI.

Dalam sebuah sesi kontes, Kalista tidak mampu mengucapkan Pancasila dengan benar dan akhirnya gagal masuk ke babak 6 besar.

Jasman Rizal yang dihubungi Kompas.com, Senin (9/3/2020) mengakui bahwa pihaknya telah mengeluarkan rilis resmi terkait penyelenggaraan PPI itu.

Ia mengatakan keluarnya rilis resmi Pemprov Sumbar itu untuk menjawab pertanyaan masyarakat soal posisi Pemprov Sumbar.

"Rilis itu lahir karena banyaknya pertanyaan masyarakat. Seakan-akan Pemprov terlibat. Padahal kami tidak tahu sama sekali," jelas Jasman.

Setelah rilis Pemrov Sumbar itu keluar, netizen mengkritik Pemrov Sumbar dengan memajang foto istri gubernur Sumbar Nevi Zuairina berfoto dengan Kalista.

Foto itu seolah-olah memperlihatkan bahwa Kalista mendapat restu.

Namun hal itu dibantah Jasman.

Jasman menyebut hal itu bukan berarti Pemprov Sumbar merestui Kalista.

"Apakah dengan berfoto telah diartikan secara legal formal administratif ada dukungan dari Pemprov? Sekali lagi, apakah dilarang orang bertamu ke rumah dan dilarang berfoto?" jelas Jasman.

Jasman mengatakan saat itu, Kalista datang dengan dibawa seseorang ke rumah untuk menemui istri Gubernur Sumbar, Nevi Zuarina.

"Masa ditolak? Lalu berfoto. Salahnya di mana? Pertanyaan berikutnya, apakah dengan berfoto telah bisa dikatakan ada rekomendasi Pemprov?" ujar Jasman.

Profil Kalista Iskandar

Dilansir dari Wikipedia, berikut profil Kalista Iskandar.

Louise Kalista Wilson-Iskandar (Amerika: Wil'sœn lahir di Bukittingi, 15 Juli 1998; umur 21 tahun), yang lebih dikenal dengan Kalista Iskandar, adalah tokoh berkebangsaan Indonesia keturunan Tionghoa-Amerika Serikat.

Ia adalah seorang peragawati, filantropis dan pemenang kontes kecantikan Puteri Indonesia Sumatra Barat 2020.

Kalista mewakili provinsi Sumatra Barat dalam kontes kecantikan nasional Puteri Indonesia 2020, yang akan diselenggarakan pada tanggal 6 Maret 2020.

Kalista lahir di Kota Bukit Tinggi, Sumatra Barat, Indonesia, oleh ayah berketurunan Tionghoa-Indonesia, Egbert D. Iskandar Lam yang juga memiliki keturunan Minangkabau.

Dan seorang ibu berketurunan Amerika Serikat, Deborah Escarani Wilson yang berasal dari Kota Montgomery, negara bagian Alabama, Amerika Serikat.

Kalista memiliki kakak laki-laki yang bernama Jeffry Keola Wilson-Iskandar.

Kalista sudah menempuh pendidikan gelar Sarjana dibidang Hukum di Universitas Pelita Harapan Jakarta.

Saat ini Kalista meneruskan pendidikan gelar Magister di bidang Komunikasi Managemen di Universitas Trisakti Jakarta.

Kalista lancar berbahasa Indonesia, Inggris dan Mandarin.

Puteri Batik Nusantara 2018

Kalista memulai kariernya di dunia kontes Kecantikan pada tahun 2018, ketika ia masih berumur dua puluh tahun, dengan mengikuti Puteri Batik Nusantara 2018 mewakili DKI Jakarta.

Malam final diadakan di Jakarta, dimana Kalista mampu menembus babak 5 Besar and meraih penghargaan Miss Congeniality (Miss Persahabatan).

Puteri Indonesia 2020

Kalista terpilih sebagai Puteri Indonesia Sumatra Barat 2020, mewakili provinsi Sumatra Barat dalam kontes Puteri Indonesia 2020, yang diadakan pada tanggal 6 Maret 2020.

Kalista berhasil lolos sebagai semifinalis 6 besar.

Kalista adalah pemenang kedua berketurunan Eurasia yang memenangkan gelar Puteri Indonesia Sumatra Barat, setelah sebelumnya Intan Aletrino menjuarai ditahun 2016.

Kalista membawa advokasi dan fokus menyuarakan tentang metode pendidikan bagi anak berdasarkan bakat yang mereka miliki atau yang disebut EKBOT (Educating Kids Based On Talent), dimana diharapkan metode ini kedepannya dapat mendorong pendidikan di Indonesia lebih baik dan mewujudkan ekonomi kreatif.

Dapat pembelaan dari Najwa Shibab hingga Sarah Sechan

Melalui akun instagramnya, Najwa Shihab turut memberikan tanggapan terkait viralnya sosok Kalista Iskandar setelah tak berhasil menyebutkan Pancasila dengan benar.

Najwa Shibab menilai Kalista Iskandar gugup.

Ia pun menceritakan pengalamannya saat gugup ketika akan membawakan berita.

Saking gugupnya, Najwa Shibab bahkan sampai salah menyebut nama sendiri.

"Ramai soal Puteri Sumatera Barat Kalista Iskandar yang sempat salah menyebutkan Pancasila saat menjawab pertanyaan Ketua MPR Bambang Soesatyo. Saya jadi teringat pengalaman siaran langsung pertama kali. Gugup luar biasa. Saya sampai salah menyebut nama sendiri. Bayangkan, perdana muncul di televisi tapi memperkenalkan diri sebagai orang lain. Teringat juga pengalaman meliput bencana tsunami di Aceh. Karena kekalutan situasi saya salah menyebut Kota Calang menjadi Calung. Usai laporan langsung itu, saya dihampiri oleh seorang bapak sambil menangis, karena ia masih menunggu kabar dari keluarganya di kota yang saya salah sebut tadi," tulis Najwa Shihab di Instagramnya, Sabtu (7/3/2020).

Najwa Shihab juga memaklumi kegugupan yang dialami Kalista Iskandar.

Terlebih dia hanya diberi kesempatan beberapa detik saja untuk menjawab.

"Jadi saya bisa memahami kegugupan yang pasti berkali-kali lipat dihadapi Kalista tadi malam. Hanya diberi waktu menjawab 30 detik di tengah riuh rendahnya sorakan penonton," lanjut Najwa.

Najwa Shihab juga mengkritik Bambang Soesatyo yang mempertanyakan hafalan Pancasila Kalista Iskandar.

Najwa bercerita Bambang juga pernah berada pada situasi yang hampir mirip hingga salah ucap sampai tiga kali, yakni saat mengucap sumpah sebagai ketua MPR.

"Ketua MPR Bambang Soesatyo yang tadi malam mengajukan pertanyaan hafalan itu, juga pernah berada di situasi yang hampir mirip. Saat momen pelantikannya menjadi Ketua DPR. Walau bukan hapalan, karena ia dituntun saat mengucapkan sumpah, tapi ia juga sempat salah ucap sumpah. Bahkan sampai 3 kali. We are all humans after all. #CatatanNajwa," sambung Najwa Shihab.

Lewat postingan Instagramnya, presenter Sarah Sechan juga memberikan pandangannya mengenai apa yang terjadi oleh Kalista saat menyebutkan Pancasila di malam Pemilihan Putri Indonesia tahun 2020.

Sarah Sechan menulis bahwa penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari lebih penting ketimbang menghapal.

"baca pro & kontra ttg moment di mana salah satu finalis puteri Indonesia gak hafal Pancasila. lebih banyak yg kontra. seberapa penting “hafal Pancasila”? lebih penting mana; penerapan atau hafalan? sekolah jaman sekarang beda dgn sekolah saya dulu. waktu SD yg seumuran dgn saya pasti ingat dan paham betul sekolah lebih banyak menghafal. kalau sekarang saya tanya Rajata ttg Pancasila, bisa jadi dia juga gak hafal. tapi apakah dia paham betul Tuhan hanya satu dan Tuhan mengajarkan semua agama ttg kebaikan? I hope so. diskusi kami di rumah ttg kepercayaan tidak pernah mengenai bhw agama yg kami peluk lbh baik dari yg lain. waktu dia SD, saya pernah diberi tahu gurunya saat ambil raport bhw di jam istirahat rajata sering tidak bermain dgn teman2nya. di rumah saya tanya kenapa, jawabnya “aku lagi pengen main sama adik kelas yg special needs, karena dia cuma ditemani susternya. aku temenin dia karena dia anggap aku kakak dan aku senang ngobrol sama dia. kids with autism are close to genius, ibu.” Rajata tidak pernah lupa bilang terima kasih dan peluk bibi & supir di rumah saat mereka mau pulang setiap sore. waktu kecil setiap Rajata dapat uang lebaran atau angpao, dia akan berbisik ke saya “aku boleh kasih ke bibi? dia lebih perlu, aku kan masih kecil, gak perlu uang karena ada ibu”. I don’t need my son to memorize Pancasila when he understands how to be a kind human and function well in society. sekarang banyak yg hafal Pancasila. tapi penerapannya gimana? and guess what? being questioned and judged in front of millions is never easy. makanya saya gak pernah ikutan beauty pageant. karena bisa jadi pas ditanya nama saat penjurian saya gugup dan jawab Raisa," tulis Sarah Sechan.

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved