Puncak Musim Hujan di Bali, Waspadai Cuaca Ekstrem Dan Sambaran Petir di Wilayah Terbuka

Cuaca ekstrem pun masih berpotensi terjadi, seperti hujan lebat, angin disertai petir.

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Eviera Paramita Sandi
Gambar oleh Greg Bierer dari Pixabay
Foto Ilustrasi Hujan Petir 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Meteorologi Early Warning System (MEWS) Balai 3 Denpasar memprediksi puncak musim hujan masih berlangsung pada bulan Maret 2020 ini.

Cuaca ekstrem pun masih berpotensi terjadi, seperti hujan lebat, angin disertai petir.

Kepala Stasiun Geofisika Sanglah Denpasar, Ikhsan menuturkan salah satu dampak yang dihasilkan cuaca ekstrem yang berbahaya adalah sambaran petir.

"Umumnya petir mengincar korban di wilayah datar yang terbuka. Besar medan listrik yang dihasilkan bisa mencapai 150 juta volt," ujar dia kepada Tribun Bali, Selasa (10/3/2020).

Ia pun menjelaskan upaya melindungi diri dari sambaran petir.

"Jika berada di luar rumah hindari area terbuka karena petir mencari tanah untuk melepaskan energi, tempat ketinggian, berada di lokasi yang berair, di bawah pohon yang tinggi karena energinya bias melompat ke tubuh dan benda logam yang menjulang tinggi, tiang listrik, menara dan lainnya," paparnya.

"Jika melihat petir halilintar atau suara menggelegar segera menuju bangunan yang dilindungi penangkal petir atau bisa dengan jongkok dan merapatkan ke dua kaki, jika kaki terbuka petir bisa meloncat ke tubuh," lanjut dia.

Sedangkan jika berada di dalam ruangan, hindarilah dekat dengan pintu, jendela dan tempat yang berair.

Kemudian barang elektronik sebaiknya dimatikan dengan cara mencabut kabel dari stop kontak listrik.

"Jika berada di kolam renang kalau awan sudah mulai gelap segera keluar, bisa-bisa jadi sasaran buat petir melepas energi," ucapnya.

Sementara itu bagi pengendara mobil tidak perlu khawatir dengan sambaran petir, karena petir yang menyambar ke mobil langsung di netralkan ke tanah.

"Begitupun penumpang pesawat, bahan pesawat terbang sudah terbuat dari bahan yang bisa melindungi penumpang dari petir. Untuk yang di kapal jauhi tiang layar agar tidak tersambar petir," tutup Ikhsan. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved