Kolega Ungkap Riwayat Sakitnya Kiagus Ahmad Badaruddin, Keluhkan Demam & Sesak Napas

Meninggalnya Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Kiagus Ahmad Badaruddin menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan kolega

Editor: Ady Sucipto
Tribunnews/Rizal Bomantama
Almarhum Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Kiagus Ahmad Badaruddin. 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Meninggalnya Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Kiagus Ahmad Badaruddin menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan kolega terdekat. 

Dian Ediana Rae menuturkan, jika almarhum sebelum meninggal sempat mengeluhkan demam dan sesak napas saat dirujuk dari RS Mediastra ke RSUP Persahabatan pada Kamis (12/3/2020) lalu. 

Kepala PPATK itu kemudian meninggal dua hari setelah masuk ruang isolasi RSUP Persahabatan.

Namun, Badar membantah kematian yang bersangkutan lantaran virus Corona.

"Pada Kamis lalu dipindahkan ke RS Persahabatan karena kebetulan beliau mengalami sesak nafas.

Tapi, meskipun dirawat di ruang isolasi, dua kali tes menyebutkan bahwa almarhum dinyatakan negatif Corona," kata Dian saat takziah ke rumah duka di Jalan Tebet Timur III, Jakarta Selatan, Sabtu (14/3/2020) sore.

Selain sesak nafas, Dian menuturkan, kematian Badaruddin juga dipengaruhi komplikasi yang ada di tubuh almarhum.

Dia bilang, Badaruddin juga mempunyai riwayat penyakit diabetes, jantung dan ginjal.

"Beliau mengalami sesak nafas disertai komplikasi penyakit. Beliau diabetes, jantung dan ginjal.

Terakhir ada perkembangan ginjal yang 30 persen. Tapi itu memang membuat penyakit beliau semakin berat saat terakhir," ungkap dia.

Jenazah almarhum Kiagus Ahmad Badaruddin akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir malam ini.

"Jenazah akan dimakamkan di tanah kusir berdekatan dengan istri dari Pak Badar," pungkasnya.

Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah Achmad Yurianto memastikan jika almarhum tidak mengidap virus corona sebelum meninggal dunia. 

Menurut Yurianto, kepastian tersebut didapatkan setelah tes yang dilakukan terhadap jenazah almarhum pada siang ini.

"Jam 2 negatif, bukan covid," ujar Yuri di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jln Pramuka Raya, Jakarta Timur, Sabtu (14/3/2020).

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved