Corona di Indonesia
Unud Bali Putuskan Perkuliahan Online, Upaya Cegah Pandemi Virus Corona
Meski Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali belum mengeluarkan kebijakan penutupan kampus dan sekolah sebagai dampak meluasnya virus Corona
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Meski Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali belum mengeluarkan kebijakan penutupan kampus dan sekolah sebagai dampak meluasnya virus Corona, Universitas Udayana (Unud) bergerak lebih cepat mengambil keputusan.
Sebagai upaya mencegah pandemi Covid-19 virus Corona, Unud telah resmi mengeluarkan kebijakan sistem perkuliahan online.
Hal ini disampaikan Wakil Rektor IV Unud, Prof. Wiyasa Putra, usai rapat bersama pimpinan dan pejabat rektorat lainnya di Gedung Rektorat Unud, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Sabtu (14/3).
"Untuk mencegah pandemi Covid-19 yang lebih luas kita mengubah sistem perkuliahan sementara, dari yang di kelas menjadi online. Kita terapkan mulai Selasa depan," katanya kepada Tribun Bali, kemarin.
Unud menerapkan peraturan ketat dalam kegiatan perkuliahan maupun lainnya di lingkungan kampusnya.
Hal ini menyikapi keputusan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang mengkategorikan virus Corona sebagai pandemi lantaran virus tersebut telah menyebar luas di berbagai belahan dunia.
Virus ini diketahui gampang menular di lokasi keramaian.
Prof. Wiyasa menambahkan, perkuliahan bertemu tatap muka di kelas tetap bisa digelar namun dengan syarat tertentu.
“Apabila memang mengharuskan di kelas, ya akan digelar di kelas. Syaratnya perkuliahan tidak boleh lebih dari 20 orang," tegasnya.
Mahasiswa yang menderita penyakit flu tidak diizinkan mengikuti perkuliahan dan dianjurkan beristirahat di rumah.
Apabila dosen menderita sakit flu, maka perkuliahan dilaksanakan secara online meskipun jumlah mahasiswa di bawah 20 orang.
"Yang flu kita suruh istirahat tidak usah masuk, kalau dosennya flu, kuliah online walaupun mahasiswa di bawah 20 orang," ujar Prof. Wiyasa.
Sementara untuk mahasiswa asing, Unud sudah memberikan surat edaran kepada seluruh mahasiswa asing reguler terkait sistem perkuliahan online.
Sedangkan bagi mahasiswa asing non reguler kehadirannya dipastikan ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan.
"Ada banyak mahasiswa asing dari berbagai negara menempuh studi di sini (Unud, red), minggu lalu sudah kita buatkan surat edaran, mereka kuliahnya online dari tempat tinggalnya," ujar Prof. Wiyasa.
Sedangkan bagi ribuan mahasiswa asing non reguler atau program short courses resmi ditunda kehadirannya dari yang sedianya program ini akan berjalan bulan April 2020 mendatang.
Short courses adalah program belajar enam bulan dengan delapan program. Pesertanya bisa mencapai 2.000 mahasiswa asing.
“Seharusnya bulan depan masuk program itu, tapi kita tunda. Mereka sudah diterima, sudah beli tiket, kita tunda sebagai bentuk pencegahan," jelasnya.
Selain mengubah sistem perkuliahan, Unud juga membatasi tamu yang berkunjung untuk bertemu Rektor Prof. AA Raka Sudewi. Disiapkan pula hand sanitizer dan alat pendeteksi suhu tubuh di lobi gedung rektorat.
"Untuk tamu ke universitas ketemu rektor kita sediakan peralatan di depan lobi rektor," kata Prof. Wiyasa.
Apabila dideteksi ada tamu yang suhu tubuhnya mencapai 38 derajat celcius maka akan diarahkan untuk berkomunikasi dengan rektor melalui sambungan telepon.
"Yang suhunya 37,5 atau 38 derajat celcius bisa komunikasi lewat telepon, tidak perlu ketemu fisik dulu," jelasnya.
Sementara terkait kebijakan tamu asing, Unud mulai pekan ini menunda kunjungan bagi tamu asing, baik tamu rektor maupun tamu atau kegiatan lainnya, tidak terbatas daerah yang terpapar Covid-19 saja.
"Tamu asing yang minta bertemu rektor mulai minggu ini kita tunda, kegiatan-kegiatan forum konferensi internasional juga ditunda per minggu lalu, termasuk pertemuan forum ilmiah domestik di Bali," katanya.
Sementara bagi dosen yang hendak menghadiri forum di luar Bali juga diberlakukan kebijakan ketat.
"Pertemuan forum ilmiah di Bali domestik kita tunda semua, yang mau masuk Bali, atau yang dari Bali mau ke luar kita tunda. Dosen kecuali ada keperluan mendadak ke luar Bali akan ada standar prosedurnya," jelas Prof. Wiyasa.
E-Class 3 Minggu
Selain Unud, kampus ITB STIKOM Bali juga memutuskan mengadakan perkuliahan dengan sistem e-class untuk mencegah virus Corona. Hal itu berdasarkan surat edaran Nomor 023/WRI/ITBSTIKOM/WDS/III/20.
Rektor ITB STIKOM Bali, Dadang Hermawan, pun membenarkan surat edaran tersebut.
"Iya itu benar, tapi bukan diliburkan. Mahasiswa belajar di rumah masing-masing dengan sistem e-class atau e-learning," kata Dadang saat dikonfirmasi Tribun Bali, Sabtu (14/3).
Dalam perkuliahan ini, mahasiswa tetap belajar di rumah masing-masing dengan mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen.
Perkualihan e-learning ini dilakukan mulai Senin (16/3) mendatang hingga tiga minggu berikutnya.
"Sebenarnya e-learning ini sudah dari dulu dilakukan di kampus kami, cuma dulu sekali dua kali setiap semester, namun karena kondisinya seperti sekarang kami lakukan mulai minggu depan hingga sebelum Nyepi," katanya.
Mahasiswa tak perlu hadir ke kampus, nanti setiap dosen akan memberikan materi, tugas, video seolah-olah menjelaskan ataupun power point.
Bahkan dosen juga bisa melakukan perkuliahan jarak jauh dengan menggunakan skype.
"Tergantung dosen masing-masing, cuma tidak di kelas, tidak di kampus. Semua dosen sudah pakai e-learning dari dulu," jelas Dadang.
Setelah penerapan e-class selama tiga minggu ini, pihaknya akan mengadakan evaluasi kembali. "Nanti lihat kondisinya.
Kalau sudah normal, kembali berjalan seperti biasa. Sementara tiga minggu dulu," terangnya.
Sekolah Internasional
Sementara itu untuk tingkat sekolah, sejauh ini baru sekolah internasional atau Sekolah Perjanjian Kerjasama (SPK) di Kota Denpasar yang telah melakukan pembelajaran dengan sistem e-learning.
Hal ini dikatakan oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar, I Wayan Gunawan, saat dikonfirmasi, Sabtu (14/3) siang. "Baru sekolah SPK saja, yang lainnya belum," kata Gunawan.
Namun terkait data pasti jumlah dan sekolah mana yang melaksanakan pembelajaran e-learning ini dirinya belum mengantongi. Ia mengaku Senin (16/3) nanti baru bisa mendapat data terkait sekolah tersebut.
Gunawan menambahkan, SPK ini tanggungjawabnya berada di bawah kementerian. "Namun kita wajib tahu juga karena berada di wilayah kita," tandasnya.
Tutup Sekolah
Untuk diketahui, sejauh ini belum ada rencana penutupan sementara kegiatan belajar di lingkungan sekolah maupun kampus oleh Pemprov Bali. Meskipun pasien dalam pengawasan (PDP) Corona di Bali tiap hari terus bertambah. Bahkan sudah ada seorang WNA Inggris yang meninggal karena positif Covid-19 di RSUP Sanglah, Denpasar, Rabu (11/3) lalu.
Berbeda dengan Pemprov DKI Jakarta yang telah memutuskan menutup sementara kegiatan mengajar di lingkungan sekolah mulai Senin (16/3) depan. Proses belajar mengajar siswa dilakukan jarak jauh. Tak hanya itu, pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMA dan SMK di Jakarta pun ditunda.
"Pemprov DKI memutuskan untuk menutup semua sekolah di lingkungan Jakarta. Dan bagi peserta UNBK yang akan berlangsung Senin besok itu juga ditunda," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balaikota, Sabtu (14/3).
Penutupan dan penundaan UNBK akan berlangsung hingga situasi dan kondisi mengenai penyebaran virus Corona di Jakarta mereda. "Akan mereview di pekan kedua untuk mengetahui perkembangannya," katanya.
Anies mengatakan, keputusan tersebut diambil setelah merujuk pada kajian yang menunjukkan bahwa anak-anak tidak banyak terjangkit Covid-19, namun mereka dinilai menjadi pengantar penularan.
"Jadi meskipun angkanya kecil tapi mereka bisa menularkan dari satu pribadi ke pribadi yang lainnya. Karena kegiatan belajar mengajar turut melibatkan orang dewasa baik mengantar maupun menjemput itu potensi peningkatan," katanya.
Selain meliburkan sekolah dan menunda UNBK, Anies juga meliburkan kegiatan kursus pendidikan formal maupun nonformal. Kegiatan belajar juga harus dilakukan dengan jarak jauh untuk mengurangi terjadinya penularan.
"Ini demi menjaga keselamatan warga Jakarta dan kami harap masyarakat dengan sekolah ditutup kegiatan mengajar dilakukan di rumah maka kurangi kegiatan di luar rumah," tambahnya.
Sebelumnya, Anies juga menutup destinasi wisata dan tempat hiburan milik Pemprov DKI selama dua pekan ke depan. Lokasi wisata dan hiburan yang ditutup antara lain Taman Impian Jaya Ancol termasuk Dufan, Kebun Binatang Ragunan, Monumen Nasional (Monas) dan Museum-museum di Jakarta.
Selain Jakarta, Kota Solo juga telah menyatakan status Kondisi Luar Biasa (KLB) virus Corona. Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo pun menetapkan sekolah-sekolah diliburkan sementara selama 14 hari ke depan.
"Sekolahan SD, SMP libur belajar di rumah. SMA-SMK masih ujian, maka tidak kita liburkan, kita terapkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)," ujar Rudy kepada wartawan, Jumat (13/3).
Keputusan ini diambil setelah dua orang warga Solo dinyatakan positif virus Corona atau Covid-19, dan seorang di antaranya meninggal dunia. (ian/sup/kompas.com)