Corona di Indonesia
Karyawan Telkom di Jabar Meninggal Positif Corona, Kementerian BUMN Ambil Langkah Begini
Terkait kabar mengenai pegawai PT Telekomunikasi Indonesia Tbk alias Telkom yang meninggal akibat virus corona atau covid-19, pihak Kementerian
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Terkait kabar mengenai pegawai PT Telekomunikasi Indonesia Tbk alias Telkom yang meninggal akibat virus corona atau covid-19, pihak Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akhirnya angkat suara.
Dilansir Tribun Bali via Kompas.com, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengungkapkan, karyawan Telkom lainnya yang terlanjut berhubungan telah melakukan karantina diri ( self quarantine).
"Untuk yang Telkom kalau sudah (berinteraksi) langsung dilakukan orang-orang yang memang berhubungan dengan lingkungan kerja dia itu langsung bisa dilokalisir self quarantine, karantina diri sendiri," kata Arya dalam keterangannya, Sabtu (15/3/2020).
• Terkini 3 Pasien PDP Covid-19 di Tabanan, Dua WNA Masih Tunggu Hasil Laboratorium, Satu Negatif
• Sejumlah Calon Penumpang KRL di Stasiun Bogor Ngamuk Saat Antre Cek Suhu Tubuh
• Terkini, Virus Corona di Indonesia: 117 Terinfeksi, 8 Sembuh, dan 5 Meninggal Dunia
Arya menuturkan, pihaknya bakal terus memantau orang-orang yang mengkarantina diri tersebut.
Untuk memastikan keamanan dan kebersihan, perusahaan telah melakukan sterilisasi lingkungan kerja.
"Tempat kerja dia pun sebenarnya walaupun kemarin dikatakan negatif kita sudah langsung lakukan pembersihan juga.
Kita sudah antisipasi sebelumnya juga," sebut Arya.
Sebelumnya diberitakan, karyawan Telkom yang meninggal akibat corona itu sempat disebut negatif terjangkit virus corona.
Kementerian Kesehatan juga memastikan pasien suspect virus corona yang merupakan karyawan Telkom dan meninggal di Rumah Sakit Dr Hafiz (RSDH) Cianjur, Jawa Barat, tidak terjangkit virus corona.
Namun belakangan, pasien PDP yang meninggal dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pegawai Telkom Meninggal Positif Corona, Ini Respons Kementerian BUMN",
(Fika Nurul Ulya)