Obituari Nyoman Tusthi Eddy, Dalam Kondisi Sakit Bercita-cita Terbitkan Empat Buku

Anak keempat Nyoman Tushti Eddy, Budi Sastrawan mengatakan selama ayahnya sakit bercita-cita bisa menerbitkan empat buku.

TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA
Acara obituari Nyoman Tusthi Eddy di Bentara Budaya Bali 

"Beliau pernah mengatakan tidak ada jalan pintas di dunia sastra, walaupun bukan pandangan orisinilnya tapi itu memperlihatkan bagaimana sikapnya dalam proses kreatifnya berkarya," katanya.

Sedikitnya sudah 20 buku yang diterbitkan selama hidupnya dari berbagai genre mulai dari karya berbahasa Bali, berbahasa Indonesia maupun karya terjemahan.

Sujaya juga menganggap jika Tusthi Eddy juga seorang intelektual sastra.

"Beliau mengakui jika dirinya lebih menikmati menulis nonfiksi terutama esai. Esai dikatakan sebagai karya blasteran, bisa dibilang ilmiah bisa juga tidak," katanya.

Sementara itu, Warih Wisatsana mengatakan banyak penulis yang berhutang nasib baik pada Tusthi Eddy.

"Saya banyak dapat kata kunci sastra dari Pak Tusthi Eddy. Beliau memberikan perspektif mendalam terkait menulis puisi yang bukan hanya kata-kata indah semata tapi penegasan sikap pada berbagai hal," katanya.

Bahkan menurut Warih, Tusthi Eddy juga banyak mengkritik keadaan saat ini semisal berkaitan dengan pariwisata yang tak selamanya berfaedah, namun bisa mengakibatkan kehancuran jika tidak dikelola secara cerdas. (*)

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved