Di Tengah Isu Virus Corona, Ikan Segar Langsung dari Nelayan Diserbu Warga di Pantai Gumicik

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Isu Virus Corona atau Covid-19 yang yang tengah menjadi kekhawatiran kini mengubah banyak kebiasaan masyarakat. 

Selain menjaga pola hidup bersih seperti kampanye mencuci tangan, olahraga, istirahat cukup juga makan makanan yang sehat. 

Situasi ini juga berimbas ke perilaku masyarakat saat membeli makanan mentah seperti ikan terutama masyarakat di Gianyar. 

Bila biasanya mereka membeli ikan ke pasar, kini tangkapan nelayan langsung diserbu saat baru berlabuh. 

Pemerhati Nelayan Gumicik, I Wayan Puja mengatakan, besarnya minat masyarakat dalam membeli hasil tangkapan nelayan, karena di tengah isu corona sekarang ini banyak yang menghendaki ikan yang masih segar. 

“Nelayan tidak repot lagi harus menjual ke pasar, karena begitu tiba dari laut mereka sudah diserbu masyarakat dari desa-desa lain, ada yang dari Blahbatuh sampai Batubulan,” ujarnya.

Adapun tangkapan nelayan setempat, sebagian besar ikan kucing.

Saat ini per kilogram dijual seharga Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu.

Di samping itu, ikan ini memang masih memiliki penggemar di masyarakat, karena mudah diolah.

“Ikan ini sangat digemari karena gurih dan renyah. Apalagi saat ini kondisi darurat, ikan ini menjadi favorit masyarakat. Dan warga desa lain juga banyak yang berburu ke sini,” ujarnya. 

Di tengah situasi pekerjaan yang banyak rarut-marut, karena dampak virus corona.

Kabar baiknya, menurut I Wayan Puja, saat ini jumlah tangkapan para nelayan mengalami peningkatan.

Para nelayan di Pantai Gumicik, Desa Ketewel, Sukawati, Gianyar, Bali pun akhirnya tetap melaut.

Saat ini jumlah nelayan di Pantai Gumicik yang masih aktif melaut sebanyak 30 nelayan, dari total 175 nelayan. (*)