Corona di Indonesia
Bule Amerika di Ubud Ini Mengeluh Tak Bisa Lagi Perpanjang Visa Untuk Liburan di Bali
Dia mengaku sangat keberatan dengan kondisi ini, lantaran masih betah tinggal di Bali.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Di tengah merebaknya virus Corona atau Coronavirus Disease (Covid-19) dan sorotan masyarakat terhadap pemerintah Indonesia karena masih mengizinkan wisawatan mancanegara masuk Bali, ternyata sudah ada upaya untuk membatasi Warga Negara Asing (WNA) masuk ke Indonesia.
Hal ini terlihat dari tidak dilayaninya perpanjangan visa liburan.
Seorang turis Amerika di Ubud, Gianyar, Bali bernama Jay mengungkapkan saat ini dirinya dan para WNA di Bali yang menggunakan visa liburan tengah kebingungan.
Sebab mulai dari Kamis (19/3/2020) hingga 30 hari ke depan, dirinya tidak bisa memperpanjang visa liburan.
Ditemui di Ubud, Kamis (19/3/2020), Jay mengaku sudah menanyakannya langsung kepada konsulat Amerika di Denpasar.
“Yang punya visa holiday tidak bisa perpanjang dari nanti jam 12 malam sampai 30 hari. Bukan hanya untuk orang Amerika, tapi semua negara,” ujar Jay yang mengatakan baru datang dari sekretariat konsulat Amerika.
Jay pun mengaku harus cepat-cepat pulang ke negaranya.
Dia mengaku sangat keberatan dengan kondisi ini, lantaran masih betah tinggal di Bali.
Terlebih lagi, daerah tempat tinggalnya di Amerika dikabarkan akan di-lockdown.
Namun ia tidak bisa berbuat apapun, lantaran jika tetap tinggal di Bali hingga masa tinggalnya habis, konsekuensinya ia harus membayar denda Rp 1 juta per hari.
Jay menegaskan, dirinya sangat mengutuk akan adanya virus ini.
Sebab telah menciptakan kondisi seperti film horor.
“Kejam orang yang bikin virus ini. Kita seperti hidup dalam film horor,” ujarnya emosional.
Berdasarkan informasi dihimpun Tribun Bali, sejumlah turis dengan visa holiday sejak kemarin banyak yang meninggalkan Bali, akibat tidak adanya masa perpanjangan visa.
Hal tersebut diungkapkan oleh sejumlah masyarakat Ubud, yang bekerja di bidang pariwisata.
“Sudah banyak yang pergi dari Bali, karena tidak boleh memperpanjang visa liburan,” uja Putu Sudiana. (*)