Corona di Indonesia
Penyakit Bawaan Ini Diduga Jadi Penyebab Meninggalnya WNA Kedua Positif COVID-19 di Bali
Penyakit Bawaan Ini Diduga Jadi Penyebab Meninggalnya WNA Kedua Positif COVID-19 di Bali, tim surveillance masih melakukan tracing
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Mengenai WNA tambahan positif COVID-19 di Bali dan meninggal dunia, Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra yang juga sekaligus Ketua Satgas Penanggulan COVID-19 Provinsi Bali menyampaikan diagnose awal itu WNA tersebut penyakit jantung.
“Hasil diagnosa pertama yang dilakukan oleh Rumah Sakit adalah dia penyakit jantung. Diagnosa yang pertama dia memang ada penyakit jantung sehingga diagnosa pertamanya dia penyakit jantung. Tapi dalam situasi ini Rumah Sakit melakukan diagnosa tambahan yakni mengambil sample swab ternyata positif COVID-19. Jadi ada penyakit lain yang berkontribusi untuk menyebabkan kematiannya,” ungkap Made Indra, Sabtu (21/3/2020).
Saat disinggung dia sendiri ke Bali dan kemana saja selama disini, Made Indra menyampaikan pihaknya melalui tim surveillance masih melakukan tracing.
“Hari ini kami sedang melakukan tracing, kemarin baru kami dapatkan satu orang yang terdekat, karena dia orang asing. Dari orang terdekat ini sekarang digali informasi terus, makanya saya bilang angka itu sementara, karena suvalians terus bergerak cari informasi,” imbuh Made Indra.
• Nike Ardilla, Penyanyi Legendaris Tanah Air yang Terpaksa Berhenti Berkarir di Usia 20 Tahun
• The PeWe Rilis Dua Single Godongan dan Memitra
• 3 Cara Cerdas untuk Menghadapi Rekan Kerja yang Kompetitif dan Luar Biasa Menjengkelkan
Sementara mengenai hasil tracing dari tambahan tiga orang positif COVID-19 di Bali berjumlah 199 orang ini yang kontak dekat dengan ketiga orang tersebut.
“199 itu adalah jumlah orang yang kita lakukan tracing kemarin dari 3 yang dinyatakan positif. Sampai kemarin jumlahnya 199 orang bukan tidak mungkin jumlahnya bertambah. Karena tim surveillance masih terus mencari kontak-kontak berikutnya, karena dengan siapa pernah kontak kan harus di cek, ketemu satu orang ditanyakan lagi jadi terus bertambah,” katanya.
Dan sebanyak 199 orang juga sudah diedukasi untuk istirahat di rumah, menjaga kesehatannya dan mengikuti protokol isolasi diri.
Kebetulan sebagian dari yang ditracing ini adalah tenaga medis dirumah sakit.
“Tentu mereka sudah paham betul apa yang harus mereka lakukan dalam konteks ini,” tambah Made Indra.(*)