Ini Perbedaan Utang Produktif dan Konsumtif, Apa Kamu Sudah Tahu ?

Jenis utang dibagi dua, yakni utang produktif dan utang konsumtif, ini alasan banyak orang berutang

Gambar oleh Anand Kumar dari Pixabay
Foto ilustrasi money bag 

TRIBUN-BALI.COM - Kata 'utang' mungkin tidak asing di telinga sebagian orang.

Seseorang pun memiliki alasannya tersendiri untuk berhutang.

Seperti untuk membiayai kehidupannya sehari-hari.

Apa Anda memiliki utang ?

AC Milan Konfirmasi Paolo Maldini dan Putranya Daniel Maldini Positif Corona

Dukung Pemerintah Tangani Corona, Komnas HAM Usul Beri Sanksi Tegas ke Masyarakat yang Tak Patuh

Area dalam Rumah Ini Wajib Dibersihkan untuk Menghindari Virus dan Bakteri Menjangkiti Keluarga

Jika kamu memiliki utang, tentu Anda wajib membayar cicilannya setiap bulan hingga lunas.

Hal ini tentu akan menjadi beban keuangan Anda selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.

Ada yang bilang, “kalau tidak utang, tidak bakal punya aset.”

Kalau dipikir-pikir betul juga sih.

Inilah yang membuat banyak orang memberanikan diri berutang.

Entah itu utang dengan keluarga, teman, rekan bisnis, atau mengajukan kredit ke bank maupun perusahaan fintech peer to peer lending lewat pinjaman online.

Tapi yang salah adalah jika berutang untuk sesuatu yang tidak penting.

Contohnya, gesek kartu kredit untuk membeli smartphone terbaru, padahal smartphone lama masih bisa digunakan.

Atau mengambil pinjaman online untuk borong baju, sepatu demi gengsi semata.

Dalam praktiknya, jenis utang dibagi dua, yakni utang produktif dan utang konsumtif.

Sebelum membahas kedua jenis utang tersebut, di kutip dari Cermati.com, ini alasan banyak orang berutang.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved