Corona di Bali

Pekerja Migran Bali Kadek Bayu Ungkap Fakta Sebenarnya Setibanya di Bandara Ngurah Rai Bali 

Pekerja Migran Bali Kadek Bayu Ungkap Fakta Sebenarnya Setibanya di Bandara Ngurah Rai Bali 

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Aloisius H Manggol
DOK PRIBADI
Pekerja Migran Bali Kadek Bayu Ungkap Fakta Sebenarnya Setibanya di Bandara Ngurah Rai Bali  

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Wacana pemerintah akan mengkarantina para Pekerja Migran Indonesia (PMI) saat pulang ke Bali nyatanya tidak seluruhnya dilakukan kepada para PMI.

Seperti yang dialami salah satu PMI kapal pesiar asal Buleleng, bernama Kadek Bayu Rukmana, yang baru saja pulang dari Australia pada Sabtu malam lalu.

Dihubungi melalui saluran telepon pada Senin (23/3/2020), Bayu menuturkan, saat tiba di bandara I Gusti Ngurah Rai, petugas di bandara hanya melakukan pengecekan suhu tubuh, tekanan darah, dan melihat surat keterangan sehat yang dibawanya dari kapal pesiar.

Setelah dicek, Bayu kemudian hanya diminta untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.

Padahal, meski dalam keadaan sehat, Bayu sudah melakukan sejumlah persiapan untuk menjalani karantina.

Termasuk menyuruh keluarganya untuk tidak melakukan penjemputan.

"Nyatanya setelah sampai di bandara, saya tidak dikarantina. Akhirnya saya pulang sendiri pakai taksi online," ungkapnya.

Setibanya di rumah, Bayu mengaku langsung mandi, dan membatasi interaksi dengan anak dan istrinya selama 14 hari.

Pada Senin pagi, ia juga kembali memeriksakan diri di RSUD Buleleng untuk memastikan apakah ia benar-benar terbebas dari virus corona.

"Sampai di RSUD Buleleng saya juga hanya dicek suhu tubuh, dan dikasih vitamin. Sekarang saya memilih untuk mengisolasi diri sendiri di kamar yang terpisah dari anak dan istri. Makan juga tidak bersama," terangnya.

Bayu sudah lima bulan bekerja di kapal pesiar Carnival Spirit, sebagai tenaga housekeeping.

Kapal tersebut berlayar di Australia.

Atas ancaman wabah virus corona ini, seluruh pekerja di kapal pesiar itu kemudian kembali ke daerah asalnya masing-masing.

Pada Sabtu malam kemarin, Bayu pulang ke Bali bersama 40 pekerja lainnya.

"Teman-teman yang pulang kemarin sepertinya juga tidak ada yang dikarantina. Selain saya, ada juga satu orang yang pulang ke Buleleng. Sementara sisanya kebanyakan dari Karangasem dan Denpasar," tutupnya.

Sementara Sekda Buleleng, yang juga sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa mengatakan, memang tidak semua PMI yang pulang ke Bali dikarantina.

Namun demikian, meski sudah lolos dari bandara, Suyasa berharap agar para PMI melakukan isolasi mandiri di rumah.

"Kalau ada PMI yang sudah membawa surat keterangan sehat dari kapal pesiar, dan setelah diperiksa dia tidak sakit, maka tidak dilakukan karantina. Sementara yang tidak bawa surat, itulah yang dikarantina. Yang bisa lolos dari bandara, tetap diharapkan isolasi diri selama 14 hari," jelasnya.

Selain itu, Suyasa juga merincikan saat ini jumlah PDP yang ada di Buleleng masih tetap berjumlah empat orang, dan mereka masih diisolasi di RSUD Buleleng.

Sedangkan ODP berjumlah 62 orang.

Dari 62 orang itu, 18 diantaranya diisolasi di RS Pratama Giri Emas.

Pemkab juga sedang memantau orang yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri menggunakan form Health Alert Card (HAC) Notifikasi, sebanyak 336 orang.

Dengan rincian 256 oramg pekerja kapal pesiar, 28 orang PMI lainnya, 46 orang warga negara asing, dan enam orang yang baru kembali sehabis berlibur dari luar negeri. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved