Penjelasan Lengkap: Jenazah di Kampung Jawa Denpasar, Pengubur Jenazah Gunakan Alat Pelindung Diri

Penjelasan Lengkap: Jenazah di Kampung Jawa Denpasar, Pengubur Jenazah Gunakan Alat Pelindung Diri

DOK PRIBADI
Penjelasan Lengkap: Jenazah di Kampung Jawa Denpasar, Pengubur Jenazah Gunakan Alat Pelindung Diri 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Direktur Umum RSUP Sanglah, dr Wayan Sudana mengatakan, terdapat dua jenazah yang hari ini, Senin (23/3/2020) yang dibawa ke RSUP Sanglah, Denpasar dengan kondisi sudah meninggal dunia.

Jenazah tersebut berjenis kelamin laki-laki, dan berumur kurang lebih 40 tahun.

Diterima di RSUP Sanglah pada pukul 12.10 WITA.

Pekerja Migran Bali Kadek Bayu Ungkap Fakta Sebenarnya Setibanya di Bandara Ngurah Rai Bali 

Sebelumnya, jenazah tersebut memiliki riwayat batuk, pilek dan demam selama 4 hari serta sesak nafas sejak 2 hari yang lalu.

Jenazah ditemukan pada pagi hari dan saat ditemukan telah meninggal di rumah dan telah dikerubuti semut.

Sementara, RSUP Sanglah telah melakukan pemeriksaan jenazah dengan hasil tidak ada luka-luka dan adanya sianosis.

Tak Main-main, Polisi Bubarkan Pengunjung Kafe, Saya Beri Waktu 10 Menit

Serta dilakukan dekontaminasi.

Jenazah sudah dibawa pada pukul 16.10 WITA untuk dikubur di Pemakaman Kampung Jawa.

Pemakaman memperoleh bantuan MUI Bali dalam penyediaan APD untuk pengubur jenazah dengan tujuan kehati-hatian.

Sementara, jenazah kedua merupakan jenazah perempuan WNI, dan berumur 43 tahun.

"Kita baru saja mengambil sampel swabnya, sehingga kita belum mengetahui secara pasti apakah jenazah tersebut positif Covid-19 atau tidak, tapi keduanya kita tangani sesuai standar penanganan jenazah Covid, untuk safety. Jika nanti hasilnya sudah keluar akan kami info," ujar Sudana.

Sebelumnya beredar pemberitaan bahwa jenazah perempuan tersebut merupakan warga Wanasari, Denpasar yang diduga meninggal akibat positif Covid-19.

Saat dikonfirmasi, Kepala Dusun Wanasari, Badrus Syamsi mengatakan, memang benar yang meninggal tersebut masih berstatus sebagai warga Lingkungan Wanasari tapi sejak bercerai dengan suaminya, sekitar 5 tahun yang lalu, yang bersangkutan sudah tidak tinggal di Lingkungan Wanasari.

Sedangkan, menurut keluarga dari mantan suaminya, yang bersangkutan sempat tinggal di Jalan Bung Tomo dan terakhir kost di Gianyar.

Sebelumnya, yang bersangkutan juga mempunyai penyakit lever dan sebelum meninggal yang bersangkutan hanya terbaring di rumahnya sebelum akhirnya dibawa ke rumah sakit.

"Tadi saya tanya ke pengurus pemakaman perihal surat dari Rumah Sakit ternyata masih diteliti di Laboratorium. Jadi belum ada kepastian warga Kampung Jawa itu positif atau tidak. Sebaiknya kita tunggu saja penjelasan dari RSUP Sanglah soal kasus ini," kata Syamsi, Senin (23/3/2020).

Jenazah pasien tersebut sudah dimakamkan saat hujan deras di Pemakaman Kampung Jawa.

"Untuk usianya kira-kira dibawah umur 40 tahun. Dan prosedur pemakamannya dari pihak rumah sakit yang melaksanakannya," tambahnya.

Sementara itu, Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan apakah jenazah tersebut terinfeksi virus corona atau tidak.

Ia menegaskan, saat ini sampel jenazah telah dikirimkan ke laboratorium di Jakarta.

"Kalau sudah ada hasilnya akan saya sampaikan," ucap Made Indra.(*)

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved