Ditengah Kecemasan Dunia, Ilmuwan Peraih Nobel Prediksi Wabah Virus Corona Akan Cepat Berakhir

dia memperkirakan situasi serupa akan terjadi di Amerika Serikat dan negara-negara lain di dunia yang terdampak corona.

Editor: Wema Satya Dinata
Thewuhanvirus.com
Update penyebaran virus corona 

Seperti China yang sekarang sedang berjuang menghentikan gelombang infeksi baru yang datang dari tempat-tempat di mana virus itu menyebar tak terkendali.

Negara-negara lain menurutnya hampir pasti menghadapi masalah yang sama.

Levitt mengakui bahwa angka-angkanya berantakan dan jumlah kasus resmi di banyak daerah terlalu rendah karena sistem pengujiannya sangat buruk.

Tetapi, bahkan dengan data yang tidak lengkap, tren penurunan yang konsisten menunjukkan adanya beberapa faktor yang menentukan, bukan hanya soal kekacauan angka-angka jumlah.

 Dengan kata lain, kita masih bisa membandingkan jumlah kasus pada satu hari dengan hari berikutnya.

Lintasan kematian mendukung penemuannya karena mengikuti tren dasar yang sama dengan kasus-kasus baru yang dikonfirmasi.

Begitu juga data dari wabah virus di lingkungan terbatas, seperti di kapal pesiar Diamond Princess.

Dari 3.711 orang di dalamnya, 712 terinfeksi dan delapan meninggal. Eksperimen yang tidak disengaja dalam penyebaran virus corona ini akan membantu para peneliti memperkirakan jumlah kematian yang akan terjadi pada populasi keseluruhan.

Misalnya, data Diamond Princess memungkinkannya untuk memperkirakan bahwa terkena Covid-19 menggandakan risiko seseorang meninggal dalam dua bulan ke depan.

Kebanyakan orang memiliki risiko kematian yang sangat rendah dalam periode dua bulan, sehingga risiko kematian sangatlah rendah bahkan ketika sudah digandakan.

 Terkait temuan Levitt, seorang ahli biostatistik di University of Massachusetts Amherst, Nicholas Reich mengatakan, banyaknya perspektif para ahli dapat lebih mengarahkan pengambilan keputusan yang rumit dari para pembuat keputusan di waktu-waktu mendatang.

Tidak separah yang terjadi Levitt mengatakan, ia mendukung langkah-langkah kuat untuk memerangi wabah tersebut.

Mandat pembatasan sosial menurutnya sangat penting, terutama larangan pertemuan besar, karena virus ini sangat baru sehingga penduduk tidak memiliki kekebalan terhadapnya dan vaksin kemungkinan baru bisa digunakan beberapa bulan lagi.

Meski begitu, mendapatkan vaksinasi flu menurutnya juga penting untuk mengurangi kemungkinan rumah sakit dibanjiri pasien karena virus corona tidak terdeteksi "Mungkin ini faktor (kasus membludak) di Italia, negara dengan gerakan anti-vaksin yang kuat," katanya.

Pemberitaan menurutnya juga berkontribusi besar terhadap kepanikan yang tidak perlu di masyarakat.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved