Corona di Indonesia
Pemprov Bali Segera Uji Coba Rapid Test, Kelompok Ini yang Diprioritaskan untuk Dites
Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19, Dewa Made Indra menuturkan, ada sejumlah kriteria yang diprioritaskan menjalani rapid test.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Diperkirakan Jumat (28/3/2020) besok Pemerintah Provinsi Bali kedatangan alat rapid test untuk pemeriksaan atau tes cepat Covid-19 bagi masyarakat Bali.
Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19, Dewa Made Indra menuturkan, ada sejumlah kriteria yang diprioritaskan menjalani rapid test.
Sehingga, praktis belum seluruh masyarakat bisa memanfaatkan instrumen yang lebih sederhana dari uji swab ini.
“Rapid test tidak untuk seluruh masyarakat, ada kriteria yang dipenuhi, tentu yang paling membutuhkan dan dibutuhkan. Alat rapid test diharapkan akan tiba di Bali pada tanggal 28 Maret 2020,” terang Dewa Indra dalam sebuah teleconference yang dilakukan pada Selasa (24/3/2020).
• Libur Panjang, Pemain Bali United Agus Nova Tetap Jaga Kondisi Fisik
• Dukung Kebijakan Pemerintah Cegah Corona, PT Pelni Hentikan Sementara Pelayaran di Papua
• Nekat Keluar Vila Saat Nyepi, Seorang Bule Dirantai Pecalang di Kuta Selatan Badung
Dalam video live streaming youtube Humas Pemerintah Provinsi Bali itu Dewa Indra menjelaskan, prioritas pertama penggunaan rapid test adalah Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Diketahui per Kamis (26/3/2020) ada sebanyak 38 PMI yang menjalani karantina di UPTD Bapelkesmas Dinas Kesehatan Provinsi Bali
“Pertama adalah yang berada di karantina, mereka harus segera menjalani rapid tes, mereka dalam kondisi sehat, nanti kita tes kalau negatif bisa boleh pulang, tidak perlu 14 hari karantina,” bebernya.
Lanjut dia, prioritas selanjutnya adalah, Orang Dalam Pemantauan (ODP) yakni mereka yang pernah kontak dekat dengan pasien kasus positif. Dijelaskan dia, jumlah ini banyak.
“Mereka berpeluang terjadi transmisi jadi harus diprioritaskan,” terangnya.
Selain itu, ketiga adalah tenaga medis, para medis, serta staff terkait penanganan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 di rumah sakit.
“Pegawai rumah sakit perlu rapid tes untuk meyakinkan terinfeksi atau tidak sehingga dengan demikian tenang melaksanakan tugas,” kata Dewa.
“Untuk orang-orang yang memang sehat, rapid test bisa untuk ambil kesimpulan, artinya diambil keputusan untuk pulang, kalau tes lagi bisa dilakukan di rumah,” imbuhnya.
Sedangkan bagi pasien dengan status PDP tentu pemeriksaan dilakukan dengan uji sampel swab.
Di samping itu, Dinas Kesehatan Provinsi Bali juga memantau orang dengan status ODP dengan isolasi mandiri, mereka intens berkomunikasi tentang kondisi keseharian.
“Mereka dipantau Dinkes, karantina mandiri, dihubungi petugas kesehatan kalau ada gejala demam segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat,” tutur dia.
Terkait kesiapan penanggulangan covid-19 lainnya, Pemprov Bali telah menerima bantuan sebanyak 4.000 Alat Pelindung Diri (APD) untuk petugas medis telah diterima oleh Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati di Bandara Ngurah Rai, beberapa hari yang lalu.
APD langsung didistribusikan ke 11 rumah sakit rujukan yang telah ditetapkan.
“APD langsung kami distribusikan sesuai dengan kebutuhan perawat PDP yang dilayani. Sisanya dialokasikan sebagai cadangan di Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Selain bantuan APD dari pusat, kami juga berupaya membeli secara langsung,” katanya.
Di samping itu juga telah dilakukan distribusi disinfektan sebesar 350 liter atau setara 70 galon dan masker 200 box berjumlah 10.000 pcs kepada kabupaten/kota se-Bali dibawah koordinator BPBD kabupaten/kota.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah (Provinsi, Kabupaten/Kota), segenap unsur TNI, Polri dan instansi-instansi lainnya sedang bekerjasama, bergotong royong melakukan upaya-upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19.
“Kami juga mohon pengertian, kesadaran dan kebersamaan dari seluruh masyarakat atau orang tua pekerja imigran ataupun pekerja imigran untuk mengikuti karantina dengan penuh disiplin,” pungkasnya. (*)