Corona di Bali
Dampak Covid-19 Perekonomian Warga Ubud Bali Terpuruk, Putu Tuncah: Gula Terasa Pahit Sekarang
Wabah Covid-19 sangat memukul perekonomian warga Ubud, Gianyar, Bali, di mana selama ini hampir 80 persen warga sangat mengandalkan pariwisata.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR-- Wabah Covid-19 sangat memukul perekonomian warga Ubud, Gianyar, Bali, di mana selama ini hampir 80 persen warga sangat mengandalkan pariwisata.
Dengan mewabahnya Covid-19, dan tidak adanya kunjungan wisatawan, mengakibatkan warga yang bergantung penuh pada pariwisata kini kesulitan ekonomi.
Seperti, pemilik art shop hingga sopir transportasi pariwisata.
Seorang warga Desa Padangtegal, I Putu Tucah mengatakan, sejumlah art shop di Padangtegal sudah memilih tutup, karena tidak adanya wisatawan yang berbelanja.
Tak hanya itu, para sopir konvensional yang mengandalkan wisatawan juga tidak memiliki pemasukan.
"Art shop ada yang buka dan ada yang tutup. Tidak ada pemasukan sama sekali. Gula pun terasa pahit sekarang," ujar pria karib disaba Tucah, yang selama ini bekerja sebagai sopir freelance.
Pihaknya berharap kondisi ini bisa cepat berakhir. Dan, berharap pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk membantu masyarakat secara ekonomi.
"Semoga ada kebijakan dari pemerintah, karena ekonomi saat ini sangat sulit. Semoga situasi kembali pulih," harapnya. (*)
