Corona di Bali
Beredar Pesan Wilayah Penatih Denpasar Ditutup, Lurah: Tidak Benar, Sumber Informasinya Tidak Jelas
Secara berantai lewat WhatsApp tersebar pesan bahwa Kelurahan Penatih, Denpasar, Bali melakukan isolasi wilayah.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Secara berantai lewat WhatsApp tersebar pesan bahwa Kelurahan Penatih, Denpasar, Bali melakukan isolasi wilayah.
Disebutkan jika selama seminggu mulai 6 April hingga 12 April 2020, pukul 19.00 - 04.00.
"Selama Seminggu Mulai Tgl 6 April 2020 S/D 12 April 2020. Pada Jam 19.00 ~ 04.00
Selain Warga Yg Tinggal Di Penatih Di Larang Masuk Wil Penatih. Penatih Dapat Zona Merah Dari Virus Covid .19. Yang Tdk Kepentingan Selama Isolasi Wilayah.Jangan Masuk Penatih Dulu. Arus Lalulintas Di Tutup Menuju Penatih ~Jln Trenggana Ke Timur Di Tutup
Dari Selatan Lpd Penatih Dps. ~Jln Padma Di Tutup Pertigaan Jln Cekomaria. ~Jln Trenggana Utara Di Tutup Ke Barat Pertigaan Jagapati. ~Jln Siulan Di Tutup Di Alihkan Jln Raya Batubulan. Jln Anggabaya Penatih Di Tutup. Mohon Maaf Perjalanan Bapak,/Ibu Terganggu.Silakan Cari Jalan Alternatif," demikian bunyi pesan berantai tersebut.
Dikonfirmasi Lurah Penatih, Wayan Astawa, Selasa (7/4/2020) siang mengatakan kabar tersebut tidak benar alias hoaks.
Pihaknya mengaku belum mengeluarkan imbauan resmi terkait hal tersebut.
"Kami belum ada isolasi wilayah. Itu sumbernya tidak jelas, sudah tersebar sejak kemarin sore. Kami di sini masih menunggu arahan dari pimpinan. Nanti bagaimana arahannya baru kami keluarkan informasi resminya," kata Astawa.
Terkait masuknya wilayah Kelurahan Penatih sebagai zona merah Covid-19 karena ada warganya yang positif, Astawa mengatakan pihaknya lebih intensif melakukan pengawasan dan penyemprotan.
"Kami tingkatkan penyemprotan dan lakukan pengawasan pada warga agar tidak berkumpul-kumpul, kami sudah punya satuan tugas di masing-masing desa adat," katanya.
Pihaknya mengatakan telah membentuk empat satgas Covid-19 di empat desa adat yang ada di wilayahnya.
Masing-masing desa adat tersebut menerjunkan petugas untuk melakukan pemantauan wilayah mulai pukul 20.00 Wita.
"Untuk pelaksanaannya kami fokuskan ke masing-masing desa adat, dan kami dari kelurahan melakukan pemantauan. Sementara untuk isolasi wilayah tersebut, sampai saat ini belum ada, kami belum melakukannya," katanya. (*)