Corona di Bali
Para Pengusaha di Denpasar Ini Tiap Hari Bagi 1000 Nasi Jinggo Gratis untuk Driver Ojol & Warga
Satu per satu driver ojek online berdatangan ke kawasan kantor Grab Jalan Gatot Subroto Barat Denpasar, Selasa (7/4/2020) sore.
Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Satu per satu driver ojek online berdatangan ke kawasan kantor Grab Jalan Gatot Subroto Barat Denpasar, Selasa (7/4/2020) sore.
Mereka mengambil jatah nasi bungkus yang dibagikan gratis oleh sejumlah pengusaha di Bali
Wabah Covid-19 membuat sejumlah pengusaha di Denpasar tergerak hatinya untuk membantu sesama.
Tiap hari mereka membagikan 1000 nasi jinggo untuk para driver ojek online (ojol), dan untuk masyarakat yang masih harus meraup rupiah di jalan demi menghidupi keluarga
"Kami prihatin dengan para ojol ini. Mereka ini kan sebagian besar tulang punggung keluarga.
Saat warung-warung pada tutup, dan hanya boleh mengantar barang saja, makanya kami kasihan dan ingin bantu," kata Ahmad Amin, salah satu pengusaha yang ikut tergabung dalam Full Gospel Business Man Felowship International atau FGBMFI.
Kegiatan bagi-bagi nasi jinggo ini sudah dimulai sejak 2 April 2020 lalu dengan memusatkan di kawasan kantor Grab Jalan Gatsu Barat Denpasar.
Awalnya, mereka cuma membagikan 500 nasi jinggo saja kepada para ojol.
"Tapi ternyata respons para ojol bagus. Pertama 500, hari kedua 600, hari ketiga 850, hari keempat 1000 dan hari ini 1200 nasi bungkus.
Banyak dari mereka minta diberikan juga di titik lain, karena banyak yang datang dari jauh ke Cokroaminoto, akhirnya kami pecah titiknya jadi beberapa titik," ucap Amin
Mulai Selasa 7 April, ada empat titik yang dijadikan lokasi pembagian nasi jinggo gratis untuk para ojol dan yang membutuhkan.
Empat titik itu yakni di depan kantor Grab Gatsu Barat, depan Kantor Gojek Jalan Malrboro, Depan Jalan Cokroaminoto, dan depan Jalan Plawa.
"Kami bagikan mulai jam 17.00 wita sampai jam 7 malam. Tiap hari habis nasinya," kata Amin
Gerakan 1000 nasi bungkus ini, kata Amin, tidak mengatasnamakan pribadi. Bahkan, tidak menerima donatur.
"Kalau ada yang mau nyumbang kami ajak ikut ke lapangan," katanya. (*)