Pemain Cosplay Boneka di Mall Level 21 Mengeluh Penghasilannya Merosot
Namun semenjak virus corona menyerang, mereka menyepi, tak banyak mendekatinya, dan akhirnya penghasilan mereka merosot bahkan lebih dari 50 persen
Penulis: Putu Supartika | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Saat hari biasa, biasanya ada saja yang menghampirinya.
Lalu berfoto dengannya, lalu meletakkan uang seikhlasnya pada kotak yang disediakan.
Namun semenjak virus corona menyerang, mereka menyepi, tak banyak mendekatinya, dan akhirnya penghasilan mereka merosot bahkan lebih dari 50 persen.
Itulah yang dialami oleh pemain cosplay boneka di Mall Level 21 saat ini.
• Ratusan PMI Asal Klungkung Tertahan di Maldives, Bupati Koordinasi dengan Gubernur & Sekda Bali
• Seminggu Sudah Dipanen, Padi di Jembrana Belum Ada Pembeli
Rabu (8/4/2020) siang, mereka yang telah menggunakan pakaian boneka hanya berdiri dalam kesendiriannya tanpa ada pengunjung yang berfoto.
Mereka pun mengeluhkan kondisi yang terjadi saat ini.
Salah seorang pemain boneka cosplay, Ghozali mengaku keadaan sepi ini telah terjadi sejak dua minggu lebih.
"Bahkan sebelum Nyepi sudah sepi juga, walaupun begitu kami tetap di sini," katanya.
Ia mengaku mulai beraksi pukul 13.00 Wita hingga pukul 20.00 Wita.
Menurutnya, biasanya saat sedang ramai, kebanyakan anak-anak kecil yang berfoto dengannya.
"Kalau kami ini kan ada komunitasnya di sini namanya cyber robotic," katanya.
Untuk pakaian yang digunakan, dibuat oleh komunitasnya secara bersama-sama.
"Untuk penghasilan kami sangat jauh menurun. Kan pengunjung yang datang juga sangat jarang, paling ada satu dua orang saja," katanya.
Ia yang berasal dari Jawa ini mengaku sudah tinggal di Bali sejak tahun 2018 lalu dan kini hidupnya hanya mengandalkan dari boneka cosplay ini. (*)