Serba Serbi dirumahaja
Gara-gara Corona, Rawat Gigi pun Tak Pakai Buka Mulut, Lho Apakah Bisa?
Sudah lebih dari seminggu rasanya, tak bisa makan dengan enak karena sakit gigi kiri bagian atas.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Ady Sucipto
Kamis (9/4/2020), pukul 10.00 Wita pagi, saya sampai di puskesmas. Biasanya saya langsung masuk, dan mengambil nomor antrean.
Namun saat saya memarkir motor, ada seorang ibu-ibu menggunakan APD lengkap seperti yang dilakukan para medis untuk menangkal Corona.
Dengan ramah namun sigap, ia menyuruh saya mencuci tangan lalu menunjukkan arahnya.
Tentu sebagai warga yang baik, dan melek kesehatan saya segera mencuci tangan dengan sabun. Kebetulan saya sudah hafal tahapannya.
Mulai dari telapak, punggung, jari, hingga melingkar lalu dibilas. Ini juga saya rutin lakukan di rumah, kalau habis dari toilet, mau makan, datang dari luar, atau setelah memegang sesuatu.
Nampak petugas puskesmas semua menggunakan APD dan masker dengan baik. Saya kagum sekaligus menyadari bahayanya Corona bagi siapa saja.
Seorang petugas kembali menghampiri, dia bertanya, mau ke poli apa? Saya jawab saya sakit gigi.
Dia sempat kaget, dan berkata agar saya menunggu sebentar. Dia melapor ke poli gigi dan kembali beberapa detik kemudian.
Diambilkan saya nomor antrean dan tertera nomor 26. Tak lama, petugas melalui mikrofon memanggil nomor antrean saya.
Petugas pendaftaran pun bertanya, apakah gigi saya sangat sakit. Seakan-akan tak percaya. Saya menegaskan bahwa gigi saya sakit.
Mereka mengambil kartu BPJS Kesehatan saya, dan memprosesnya. Tak lama akhirnya saya menunggu panggilan dari Poli Gigi.
Kursi di puskesmas yang biasanya bisa diduduki 4-5 orang dalam satu deret, kini hanya bisa diduduki dua orang saja, karena sisanya disekat sesuai imbauan jaga jarak dari pemerintah.
Semua pasien menggunakan masker, sebab ada aturan tertera di depan harus menggunakan masker masuk ke puskesmas.
Tak lama nama saya dipanggil, dan saya melepas sandal saya saat masuk ke ruangan Poli Gigi.
Jarak dokter dan petugas di dalam juga sekitar 1 meter. Dokter menyuruh saya tetap mengenakan masker saat mulai bertanya.