Serba Serbi dirumahaja
Memaknai Kesederhanaan di Masa Karantina
Memiliki waktu lebih banyak di rumah, membuat saya selalu merenung bahwa apa yang saya cari selama ini sudah ada di rumah.
Oleh: Luh De Dwi Jayanthi/Aktivis Lingkungan
Akhinya saya selesai membaca salah satu karya Dan Brown yang berjudul Deception Point.
Ada banyak nilai yang saya pahami dari buku tersebut.
Namun yang paling menyentuh yaitu apapun asumsi yang kamu miliki, baliklah ke jawaban yang paling sederhana untuk memecahkan setiap kasus.
Tak ada yang lebih bahagia dari menyederhanakan diri.
Sederhana bukan hanya dalam artian material, tapi juga jiwa dalam diri.
Memiliki waktu lebih banyak di rumah, membuat saya selalu merenung bahwa apa yang saya cari selama ini sudah ada di rumah.
Rumah memberikan segalanya, tempat berteduh untuk keluarga yang utuh.
Itu saja cukup.
Hingga satu bulan lebih saya menjalani kerja dari rumah, saya belajar banyak hal kecil yang awalnya saya anggap besar.
Saya belajar memasak, berkebun dan bersih-bersih.
Saya menantang diri saya untuk mengadopsi gaya hidup sederhana.
Ini saya pahami ketika meminjam buku dari seorang teman.
Buku itu berjudul ‘The Art of Minimalist Lifestyle’ yang ditulis oleh Francine Jay.