Corona di Indonesia
Pola Persebaran Covid-19 di Indonesia Berdasarkan Riset Selama Sebulan, Bagaimana dengan Bali?
Setelah 40 hari, penyebaran virus penyebab Covid-19 ini sudah menular hampir ke semua provinsi di Indonesia.
TRIBUN-BALI.COM - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Indonesia terakhir melaporkan tercatat 3.512 kasus positif virus corona.
Setelah 40 hari, penyebaran virus penyebab Covid-19 ini sudah menular hampir ke semua provinsi di Indonesia.
Padahal awal bulan Maret lalu, episentrum penyebarannya baru berada di seputar DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Periode pertama
• Hasil Survei Kementerian PPPA Sebut 58 Persen Anak Tak Senang Belajar dari Rumah
• Ganjar Pranowo Sesalkan Penolakan Warga Soal Pemakaman Jenazah Perawat di Kabupaten Semarang
• Olah Angka hingga Tanda Tangan, 5 Aplikasi di Android Ini Bisa Membantu Kamu Saat Work from Home
Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dalam laporan kajiannya mencatat pada periode pertama yaitu 1 Maret-14 Maret 2020, sekitar 64,6 persen kasus berada di DKI Jakarta.
Sementara 18,8 persen kasus berada di Jawa Barat.
Diikuti oleh Banten di mana identifikasi positif Covid-19 mencapai sekitar 10,4 persen dari total kasus positif Covid-19 di Indonesia pada periode pertama.
Periode kedua
Pasca 14 Maret 2020 atau periode kedua, terlihat penyebaran Covid-19 telah membentuk kluster-kluster baru.
Proporsi penderita Covid-19 di DKI turun menjadi 49 persen, dan di Jawa Barat juga turun menjadi 12,8 persen.
"Meski perlu juga dicatat bahwa dua provinsi ini masih menjadi sentral dari wabah Covid-19," kata Philips Vermonte Direktur Eksekutif CSIS Indonesia.
Selanjutnya, dari data yang dipaparkan CSIS juga terlihat bahwa terjadi peningkatan kasus cukup besar di Jawa tengah (proporsi 6 persen), Jawa Timur (6,1 persen) dan Sulawesi Selatan (3,8 persen).
Hal yang menarik adalah Bali, di mana provinsi ini dari awal dinilai rentan dengan peningkatan angka infeksi Covid-19 yang tinggi mengingat tingginya angka mobilitas penduduk antar negara.
Bali
Namun demikian, dari riset CSIS, peningkatan di Bali sepanjang 1 Maret hingga 1 April 2020 tidak menunjukkan Bali sebagai episentrum dari Covid-19.