Corona di Bali
Antisipasi Covid-19, Pengunjung & Pedagang yang Masuk Pasar Telepud Tegalalang Wajib Cuci Tangan
Selama ini desa tersebut mengelola sebuah pasar tradisional, dengan arus transaksi yang relatif masif.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Menyikapi terus bertambahnya pasien positif covid-19, membuat sejumlah perangkat desa lebih memperketat kewaspadaan.
Seperti yang dilakukan Desa Pakraman Telepud, Desa Sebatu, Tegalalang.
Selama ini desa tersebut mengelola sebuah pasar tradisional, dengan arus transaksi yang relatif masif.
Pasar tersebut saat ini sudah dilengkapi dengan westafel dan sabun pencuci tangan.
• 2 Hal Besar Yang Harus Dilakukan Indonesia Agar Tidak Menjadi Episenter Baru Virus Corona
Setiap hari, prajuru setempat terus berkeliling pasar, memberikan sosialisasi agar pedagang dan pembeli menjaga kebersihan.
Dan, setiap akan masuk ke areal pasar, wajib mencuci tangan menggunakan sabun.
Jro Bendesa Telepud, I Nyoman Suyasa, Senin (13/4/2020) mengatakan, dengan memakai pengeras suara, pihaknya terus memberian sosialisasi.
Dimana selain wajib mencuci tangan sebelum masuk pasar, masyarakat dan pedagang juga wajib menggunakan masker. Sebab, kata dia, kesehatan yang paling utama.
“Astungkara sejauh ini, pedagang dan pembeli telah menaati imbauan yang kami berikan. Kami meminta, jangan mengabaikan keselamatan demi uang. Kesehatan yang palign utama, percuma punya uang jika kita nanti terjangkit covid-19,” ujarnya.
Kata dia, di Pasar Trasional Telepu memiliki empat titik pintu masuk utama, dan semuanya telah disediakan westafel dan sabun pencuci tangan.
“Setiap pengunjung dan pedagang wajib cuci tangan saat masuk dan keluar pasar,” tandasnya.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Gianyar, yang terakhir diupdate, Minggu (12/4/2020) petang, jumlah pasien positif mengalai penambahan, dari lima orang menadi enam orang.
Berdasarkan keterangan Ketua Satgas Covid-19 Gianyar, Made Gede Wisnu Wijaya, pasien terakhir ini saat ini telah dikarantina di RSUD Sanjiwani.
Ia merupakan Pekerja Migran Indoensia (PMI) asli warga Gianyar yang pulang dari Amerika. Saat pulang ia telah mengantongi surat kesehatan, dan sempat menjalani isolasi mandiri di rumahnya.
Namun setelah memeriksakan diri kembali ke RSUP Sanglah, setelah isolasi 14 hari, yang bersangkutan dinyatakan positif covid-19.
“Yang bersangkutan kini diisolasi di Sanjiwani,” ujar Wisnu. (*)