Corona di Bali

Lolos di Gilimanuk, Dishub Denpasar Buntuti 15 Calon ABK dari Brebes Yang Menuju Pelabuhan Benoa

Dikarenakan mereka datang dari daerah terjangkit Covid-19, sehingga langsung dilaksanakan karantina.

Penulis: Putu Supartika | Editor: Eviera Paramita Sandi
Istimewa
15 calon ABK kapal diamankan di Pelabuhan Benoa 

Dari 72 kasus positif pada WNI, 51 diantaranya merupakan imported case atau dialami oleh PMI yang baru pulang dari luar negeri.

Namun sayangnya, ditengah kasus yang didominasi oleh PMI, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali tidak bisa melaksanakan karantina secara ideal dalam kurun waktu 14 hari.

"Idealnya (karantina) sih 14 hari, tapi kalau hasil tesnya sudah negatif kita sarankan dia melanjutkan karantina di rumah masing-masing," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya saat dihubungi Tribun Bali melalui sambungan telepon, Minggu (12/4/2020).

Suarjaya menuturkan, pihaknya tidak melakukan karantina selama 14 hari terhadap PMI yang pulang ke Bali dikarenakan tempatnya tidak cukup.

Apalagi, rencana Pemprov Bali yang akan menyiapkan tempat karantina di beberapa tempat ditolak oleh masyarakat setempat.

"Gimana caranya karantina sekian banyak orang kalau masyarakat juga menolak," sesal Suarjaya.

Beberapa tempat karantina yang ditolak oleh masyarakat yakni di Politeknik Angkatan Darat (Poltrada) Bali di Banjar Samsam, Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan dan di Sesetan.

Rencana Pemprov Bali yang akan menyiapkan karantina di salah satu tempat milik Kementerian Perhubungan di Sesetan Denpasar Selatan juga turut ditolak oleh masyarakat.

Namun apa daya, upaya Pemprov Bali yang akan melakukan Poltrada Bali yang berlokasi di Banjar Samsam, Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan mendapatkan penolakan dari warga setempat.

"Tempatnya saja ditolak gimana mau banyak-banyak (melakukan karantina), apalagi PMI yang datang itu banyak, makanya kita seleksi. Di bandara kita seleksi, di karantina (diseleksi). Tujuannya kan menyelematkan masyarakat, tapi masyarakat menolak," kata dia.

Suarjaya menuturkan, sedari awal pihaknya telah melakukan screening kepada seluruh PMI yang baru datang di Bandar Udara (Bandara) Internasional I Gusti Ngurah Rai dengan rapid test.

Bagi PMI yang hasil rapid test-nya positif maka langsung dibawa ke lokasi karantina.

Namun pelaksanaan screening di bandara ini sebenarnya bukanlah rencana awal.

Rencana awal yang sebenarnya yakni semua PMI yang datang langsung dibawa ke karantina, di sanalah mereka dilakukan screening.

Tapi untuk mempercepat proses, screening akhirnya dilakukan di bandara.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved