Lima Penjahit di Duda Timur Mantan Relawan Erupsi Gunung Agung Bikin Masker Gratis untuk Warga

Ada warga yang dinyatakaan positif Covid- 19 di Karangasem, orang dalam pemantauan 59 orang, kemudian pasien dalam pengawasan sembilan orang.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Bambang Wiyono
tribun bali/ saiful rohim
Petugas Desa Duda Timur membagikan masker kepada warga. 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Lima penjahit asli Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Karangasem membuat masker kain untuk dibagikan gratis ke masyarakat.

Langkah ini bermula dari keprihatinan warga Desa Duda Timur dan penjahit menyikapi penyebaran virus corona (Covid- 19). Apalagi di Karangasem sudah ada pasien positif corona.

Saat ini, ada warga yang dinyatakaan positif Covid- 19 di Karangasem. Orang dalam pemantauan juga sudah mencapai 59 orang, kemudian pasien dalam pengawasan sebanyak 8 orang. Mereka tersebar di semua kecamatan.

Perbekel Duda Timur, Gede Pawana mengatakan, aksi sukarela bermula dari keprihatinan desa dan para penjahit terkait penyebaran virus corona.

Pengurus desa menghimpun penjahit dan menanyakan biaya pembuatan masker yang akan dibagikan gratis ke warga.

"Awalnya desa melakukan pendekatan ke penjahit untuk membuat masker. Pengurus desa sempat tanyakan biaya pembuatan masker. Penjahit menanyakan keperluannya. Ketika dibilang untuk dibagi-bagi, para penjahit bersedia membuat sukarela," jelas I Gede Pawana, Selasa (14/4/2020).

Penjahit yang sukarela membagikan masker gratis memulai pembuiatan sejak awal April. Kain, benang, serta karet semuanya dari penjahit.

Sampai Selasa (14/4/2020) penjahit mampu membuat ribuan masker, serta dibagikan gratis secara bertahap di sekitar Desa Duda Timur.

Satu penjahit mampu mebuat 100 sampai 300 masker, tergantung bahan yang dimiliknya.

Pihak desa berencana menganggarkan di APBDes Perubahan 2020 untuk pembuatan masker.

"Per harinya prajuru desa membagikan masker gratis sekitar 100 buah. Kegiatan ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Apalagi di Selat ada imbauan sehat, sakit tetap memakai masker," kata Pawana.

Penjahit yang membuat masker secara sukarela cukup antusias dan bersyukur bisa berbuat baik untuk sesama.

Kegiatan ini murni karena kemanusiaan untuk membantu warga yang membutuhkan.

Juga karena pengabdian untuk desa. Terpenting, yakni untuk memutus penyebaran virus Corona.

"Penjahit masker sukarela adalah relawan yang tergabung pada Pasebaya Agung saat erupsi Gunung Agung. Seperti memasak untuk para pengungsi," jelasnya.

Pendistribusian masker untuk samentara dilakukan di sekitar Duda Timur. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved