Liga 1 2020
Pemain Persib Dedi Kusnandar Punya Kisah Berliku Sebelum Jadi Pesepakbola Profesional
Jalan menjadi pemain sepakbola profesional tak semulus diimpikannya, jalan terjal dan berliku harus dilalui.
Pemain Persib Dedi Kusnandar Punya Kisah Berliku Sebelum Jadi Pesepakbola Profesional
TRIBUN-BALI.COM, BANDUNG - Pemain Persib Bandung Dedi Kusnandar ternyata punya kisah perjuangan yang panjang sebelum menjadi seperti sekarang.
Popularitas pesepakbola asal Sumedang ini diperoleh tidak instan, melainkan dicapai melalui proses panjang dan ketekunan berlatih.
Jalan menjadi pemain sepakbola profesional tak semulus diimpikannya, jalan terjal dan berliku harus dilalui Dedi.
• Striker Persib Wander Luiz Sembuh dari Covid-19, Eh Malah Mau Pulang ke Brasil
• Bek Persib Nick Kuipers Tetap Berpikir Positif di Tengah Wabah Corona
Perjuangan Dedi yang kini membela Persib Bandung menjadi idola bagi puluhan ribu Bobotoh.
Untuk mewujudkan impiannya itu, dirinya harus melewati perjuangan dan rintangan yang tidak mudah.
Meniti karir di Sekolah Sepakbola (SSB) UNI. Dedi harus merasakan berjalan kaki kurang lebih sejauh 22 km saat pulang dari tempat latihan menuju rumahnya di kawasan Jatinangor, Sumedang.
Perjuangannya itu selalu diingat demi menggapai cita-citanya semasa kecil.
"Awalnya, saat usia 11 tahun momen yang tak terlupakan. Jalan kaki dari Bandung ke Jatinangor karena tidak ada ongkos harus jalan kaki, sampai rumah sore hari," kata Dedi, Rabu (15/4/2020).
• Pemain Persija Marco Motta Nasihati The Jakmania Cara Menghadapi Wabah Covid-19
• Para Pemain Persebaya Latihan Online di Tengah Covid-19, Ada yang Lakukan Aktivitas Ini
• Pelatih Arema FC Mario Gomez Nggak Bisa ke Mana-mana, Ini Aktivitasnya Selama di Malang
Belajar di Sekolah Sepakbola UNI, menjadi awal gerbang semua pemain ingin membela tim kebanggan Jawa Barat itu yaitu Persib Bandung.
Meskipun yang dirasanya lelah, namun semangat yang membuatnya terus berlatih.
Dukungan orangtua serta sanak saudaranya, membuat dirinya tekun menjalani setiap latihan yang ia jalani.
Pria kelahiran 23 Juli 1991 ini mengaku tak pernah menyangka, kerja kerasnya saat berlatih mambawanya masuk ke tim Persib yunior.
Dedi pun sempat merasakan menjadi ballboy atau anak gawang. Ia sempat merasakan setiap laga yang dijalani tim Persib Bandung.
Meskipun awal karirnya dirinya tak membela Maung Bandung, namun bersama Pelita Jaya U-21.
Awal mula karirnya dilirik klub kasta tertinggi sepakbola Indonesia saat Dedi Kusnandar atau disapa Dado ini membawa Pelita Jaya U21 juara ISL U 21 musim 2008-2009.
Selain menjuarai, Dado pun dinobatkan menjadi pemain terbaik.
Dado pun di promosikan bergabung dengan Pelita Jaya Senior.
Karirnya pun semakin melesat bak pesawat Jet. Tim Arema Indonesia dan Persebaya melirik kemampuan pemain asal Jawa Barat itu.
Bersama Arema musim 2012 awal nama Dedi Kusnandar diingat suporter Indonesia.
Musim selanjutnya, tahun 2013 ia pun memustuskan hijrah ke Persebaya.
Namun puncak ketenarannya berkarir di dunia sepakbola saat membela Persib Bandung musim 2014.
Ia pun dipanggil Timnas pada tahun 2016 saat Timnas Indonesia dilatih oleh Alfred Riedl.
Kini Dado pun bisa menggapai apa yang dicita-citanya sewaktu masa kecil.
Dado menjadi pemain idola bagi semua bobotoh Persib.
Ia berharap kini dirinya ingin mewujudkan impiannya yang belum tercapai, yakni meraih gelar juara bersama Persib.
"Awalnya berat, tapi dinikmati saja. Mimpi dan harapan membuat saya tetap berusaha keras. Semoga mimpi bawa PERSIB juara dapat saya wujudkan," ujarnya. (*)
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Pulloh Anwari
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kisah Penuh Perjuangan Pemain Persib, Dedi Kusnandar Bercita-Cita Jadi Pemain Sepakbola Profesional