Serba Serbi dirumahaja
'Learning from Home', Momentum Pendidikan Karakter
Banyak orang tua yang mulai mengeluh dengan kondisi ini. Selama ini mereka menyerahkan begitu saja proses pendidikan anaknya di sekolah.
Dalam kondisi normal sebelum pandemi ini, guru di sekolahpun kurang maksimal dalam pendidikan karakter, karena kenyataannya, anak lebih banyak berinteraksi di rumah.
Apalagi dengan kondisi sekarang ini dengan adanya pembelajaran daring maka guru sama sekali akan sulit melakukan hal ini.
Pendidikan karakter sejatinya memang harus dimulai dari keluarga, atau lebih optmal dikembangkan di rumah.
Selama ini para orang tua berdalih, bahwa kurangnya waktu interaksi dengan anak karena disibukan oleh pekerjaan.
Pekerjaan menjadi sebuah alasan kuat atas kegagalan pendidikan karakter di rumah. Mereka harus sadar akan pentingnya pendidikan karakter anak mereka.
Sehebat hebatnya ilmu atau keterampilan yang dikuasai oleh anak mereka tidak akan bermanfaat dengan baik jika tidak dibarengi dengan pendidikan karakter yang kuat.
Walaupun situasi di tengah pandemi ini menjadi beban psikis bagi kita, setidaknya situasi inilah akan menjadi momentum mulainya pendidikan karakter anak di dalam keluarga secara masif.
Sekarang saatnya para orang tua mempunyai waktu optial dalam mendampingi dan mengembangkan pendidikan karakter anaknya di rumah.
Kebijakan bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan berdoa dari rumah akan sangat memdukung momentum ini.
Dengan bekerja dari rumah para orang tua akan lebih maksimal mendampingi dan mendidik putra-putrinya dengan cinta kasih kebersamaan.
Orang tua sebagai life educator bertanggung jawab untuk memlihara dan membesarkan anaknya, melindungi dan menjamin kesehatan anaknya baik jasmani dan rohani, serta memberi pengajaran terutama pendidikan karakter sehingga nantinya memiliki akhlak yang mulia.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan oleh orang tua seperti misalnya praktik berprilaku, bertutur kata yang baik, tidak mengucapkan kata-kata kotor atau kasar, berjalan dengan sopan dan tidak sombong, patuh dan hormat kepada orang tua, mengatakan permisi ketika melewati orang lain serta dilakukan dengan tangan kanan, tidak ragu untuk meminta maaf jika merasa bersalah kepada orang lain, dan membuang sampah pada tempatnya, dll.
Namun dalam hal ini orang tua harus menjadi teladan bagi anaknya.
Ada tiga metode yang bisa diterapkan oleh orang tua di rumah.
Pertama adalah metode internalisasi, yaitu dengan memasukkan langsung pengetahuan mengenai nilai-nilai karakter yang baik kepada anak dengan memeberikan cerita/ dongeng, nasihat/ kalmat yang menyejukkan dari orang tua.