Corona di Bali

Pasca Meninggalnya Pasien Covid-19 di Denpasar, Pemkot: Lakukan Penyemprotan Disinfektan ke Tonja

Satu orang pasien positif covid-19 di Kota Denpasar meninggal dunia. Diketahui pasien ini telah dirawat di RSUP Sanglah sejak 8 Maret 2020 di RSUP

Penulis: Putu Supartika | Editor: Ady Sucipto
Humas Pemkot Denpasar
Penyemprotan desinfektan dilakukan di Kelurahan Penatih secara massal, Denpasar Timur, Kamis (16/4/2020) 

 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Satu orang pasien positif covid-19 di Kota Denpasar meninggal dunia.

Diketahui pasien ini telah dirawat di RSUP Sanglah sejak 6 April 2020 di RSUP Sanglah.

Pasien yang meninggal ini merupakan lelaki berumur 51 tahun dan sudah berkeluarga dan tinggal di wilayah Kelurahan Tonja.

Pasien positif yang meninggal tersebut diketahui memiliki penyakit bawaan yang menyertainya.

Selain itu, pasien tersebut berasal dari luar Bali, akan tetapi telah memiliki KTP di Denpasar dan tinggal di wilayah Tonja.

Terkait hal tersebut, Jubir Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, Sabtu (18/4/2020) petang mengatakan akan segera melakukan penyemprotan di wilayah Tonja.

"Akan segera kami bahas dengan tim satgas untuk melakukan penyemprotan di Wilayah Tonja," kata Dewa Rai.

Sementara untuk keluarga yang meninggal, dari hasil tes diketahui negatif.

"Informasi dari Dinas Kesehatan, katanya keluarganya negatif," kata Dewa Rai.

Walaupun sudah ada yang meninggal satu orang, namu sampai saat ini belum ada rencana melakukan karantina wilayah di wilayah Tonja.

Dengan adanya kasusu ini, pihaknya meminta masyarakat untuk tidak panik dan tidak resah.

"Yang paling penting ikuti imbauan dari pemerintah. Lakukan sesuai protokol kesehatan dan harus selalu hati-hati," kata Dewa Rai.

Nekat ke Surabaya, Kontraktor asal Ubud Gianyar Ini Positif Terinfeksi Virus Corona

Bali dalam Sorotan Media Asing, Disebut Misterius Karena Angka Kematian Akibat Covid-19 Kecil

Bapak Jual Babi Demi Beli Tiket Pulang Anak, Sampai Kampung Malah Diusir Warga, Dianggap Bawa Corona

Ia pun meminta jika tidak ada kepentingan yang mendesak, agar masyarakat tetap diam di rumah.

Karena tidak ada yang tahu siapa yang akan menjadi carrier dan menularkannya pada orang lain.

Pihaknya pun mengaku telah melakukan penutupan objek wisata serta fasilitas umum seperti lapangan Puputan Badung, Taman Kota Lumintang, dan Lapangan Lumintang serta tempat hiburan yang ada di Kota Denpasar.

"Tujuannya agar bisa membatasi lalulalang masyarakat karena kita tidak tahu siapa yang menularkan virus. Apalagi sering kumpul-kumpul akan lebih mudah untuk terpapar," katanya. 

Kabag Humas dan Prorokol sekaligus Jubir Satgas Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai
Kabag Humas dan Prorokol sekaligus Jubir Satgas Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai (Istimewa/Humas Pemkot Denpasar)

Seperti diberitakan sebelumnya, satu pasien positif covid-19 di Denpasar meninggal dunia.

Dikutip dari website https://safecity.denpasarkota. go.id/id/covid19, pasien positif yang meninggal berada di wilayah Kelurahan Tonja, Denpasar, Bali.

Dari data tersebut diketahui di Tonja terdapat 5 orang pasien positif Covid-19, di mana 1 orang sembuh, satu orang meninggal, dan tiga orang lainnya masih dirawat.

Saat dikonfirmasi Lurah Tonja Ade Indahsari Putri, Sabtu (18/4/2020) sore, pihaknya enggan berkomentar.

Pihaknya meminta agar mengkonfirmasi langsung ke Camat Denpasar Utara.

"Sinampura, silakan ke Pak Camat," katanya.

Sementara Camat Denpasar Utara, I Nyoman Lodra masih belum bisa dikonfirmasi.

Ia hanya mengangkat telepon pertama, dan mengatakan sinyal sedang tidak bagus.

Telepon berikutnya tak diangkat.

Dikonfirmasi Jubir Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai membenarkan bahwa ada warga yang tinggal di Denpasar yang meninggal karena positif Covid-19.

Ia mengatakan jika pasien Covid-19 yang meninggal tersebut merupakan warga pendatang.

"Itu warga pendatang, namun tinggal di wilayah Tonja," kata Dewa Rai.

Ia menambahkan jika pasien tersebut sudah dirawat di RSUP Sanglah sejak tanggal 6 April 2020 lalu.

"Dia meninggal karena ada penyakit yang menyertainya," kata Dewa Rai.

Diketahui pasien yang meninggal tersebut tinggal di wilayah Jalan Gatot Subroto.

Terkait hal ini, pihaknya meminta masyarakat untuk selalu waspada dan menjaga jarak.

"Kami minta warga agar selalu waspada dan selalu mengikuti imbauan pemerintah untuk melakukan physical distancing dan menerapkan pola hidup sehat," katanya. (*) 

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved