9 Cara Mengatasi Stres di Tengah Pandemi Covid-19, Hubungi Orang Tercinta Hingga Meditasi
Jika tidak kita kendalikan, stres akan mengganggu suasana hati, hubungan, rutinitas tidur, bahkan fungsi tubuh.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pandemi Covid-19 yang belum berakhir membuat khawatir atau cemas banyak orang.
Tidak hanya berdampak pada kesehatan, namun perekonomian pun mendapatkan pukulan besar.
Banyak karyawan atau pegawai yang dirumahkan maupun di PHK oleh perusahaannya.
Selain itu, pekerja dengan pendapatan harian juga kena imbas.
• Ini 5 Zodiak yang Paling Bijaksana, Mengerti Kondisi Orang Lain Hingga Tidak Egois, Apa Itu Kamu ?
• NPL Stabil, Ini Strategi Akseleran Mitigasi Resiko Kredit Bermasalah
• 7 Cara Sederhana Mencegah Kulit Kering Saat Berpuasa, Hindari Makanan Ini
Jika tidak kita kendalikan, stres akan mengganggu suasana hati, hubungan, rutinitas tidur, bahkan fungsi tubuh.
Setiap orang punya cara berbeda dalam mengelola stres nya.
Jika kamu belum menemukannya, teknik-teknik relaksasi berikut mungkin bisa dicoba untuk manajemen stres.
Menemukan teknik yang paling pas dengan diri kita memang membutuhkan trial and error (percobaan dan kegagalan), namun ketika sudah menemukan teknik yang pas kamu akan merasa jauh lebih tenang.
1. Relaksasi otot progresif
Pendiri Plum Counseling and Wellness, Jessie Bohnenkamp, LPC, NCC, merekomendasikan untuk mencoba teknik relaksasi otot progresif.
Ia menjelaskan, ketika merasa stres, seringkali kita menegangkan bagian tubuh kita, yang kemudian mengirimkan sinyal ke otak bahwa kita tidak aman dan perlu waspada terhadap bahaya.
"Berbaringlah, atau dalam posisi yang nyaman, kemudian mulailah dengan jari-jari kaki, fokus merelaksasi sepenuhnya setiap kelompok otot atau bagian tubuh, perlahan bergerak ke atas tubuh lalu biarkan semua ketegangan mengalir jauh," ungkapnya kepada Popsugar.
2. Ambil nafas dalam dan berjalan
Jika merasa stres, cobalah keluar rumah untuk berjalan-jalan dengan tetap memperhatikan keamanan dan jaga jarak.
Walau sebentar tetapi dapat membantu menjernihkan pikiran. Selain berjalan kaki, fokus pada pernapasan dalam yang lambat sambil mengingatkan diri kita untuk mengulangi napas tersebut juga membantu.