Ngopi Santai

Bumi Hening Memulihkan Diri

Ketika Bumi letih rupanya semesta mengutus Covid-19 lantanan manusia gagal mendesain perawatan Bumi yang terencana dan berkesinambungan.

Penulis: DionDBPutra | Editor: Eviera Paramita Sandi
Net
Ilustrasi Bumi 

Dan, sampah plastik berkurang drastis. Udara yang puan hirup terasa lebih segar bukan?

Ketika Bumi letih rupanya semesta mengutus Covid-19 lantanan manusia gagal mendesain perawatan Bumi yang terencana dan berkesinambungan.

Sudah banyak forum membahas isu lingkungan, dari sekelas lobi bilateral hingga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) dunia.

Tak sedikit kesepakatan diteken pemimpin bangsa-bangsa namun tetap saja tak bergigi.

Dari waktu ke waktu manusia di planet Bumi ini tak pernah mampu mencapai kesepakatan global hingga level aksi untuk menjaga keseimbangan alam agar Bumi tidak sekarat.

Eksekusi agenda aksi luruh berderai menghadapi egoisme dan keserakahan yang demikian super.

Maka untuk mengerem keserakahan itu, alam dengan caranya yang unik menyembuhkan dirinya dan membungkan kesombongan manusia.

Semesta minta sokongan virus. Benda tak kasat mata yang sungguh mematikan.

Sampai Selasa 21 April 2020, berdasarkan catatan worldometers, Covid-19 telah menjangkiti 2.475.356 orang di seluruh dunia.

Dari jumlah itu sebanyak 170.069 orang meninggal dunia dan pasien yang sembuh 645.200 orang.

Angka kematian diprediksi masih bergulir hingga air mata terus mengalir sampai jauh.

Kadar Polusi Menurun

Kita sudah hidup di era Revolusi 4,0 tapi masih saja bersikap kolot.

Menanti jagat menebar sampar baru sadar. Ironis!

Demi iklim Bumi yang lebih sehat bagi penghuninya, semesta mendatangkan pagebluk bernama Corona. '

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved