Demam Berdarah Dengue di Gianyar ‘Mengganas’ Hingga Serang Sekda Gianyar

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Gianyar, terus mengalami kenaikan. Bahkan hal ini juga menyerang Sekda Gianyar, Made Gede Wisnu Wijaya

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ady Sucipto
Dok istimewa
Satgas Gotong Royong Desa Adat Sema, Pering, Blahbatuh saat melakukan fogging belum beberapa hari lalu. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Gianyar, terus mengalami kenaikan.

Bahkan hal ini juga menyerang Sekda Gianyar, Made Gede Wisnu Wijaya, padahal saat ini tugasnya sebagai Ketua Harian Satgas Covid-19 Gianyar, sangat padat.

Saat ini Wisnu tengah menjalani perawatan intensif di salah satu rumah sakit swasta di Gianyar.

Istri Sekda Gianyar, Dwikorawati Wisnu Wijaya saat dikonfirmasi, Minggu (26/4/2020), membenarkan saat ini suaminya tengah dirawat intensif di rumah sakit, karena mengalami sakit DBD.

Kata dia, gejala sakit dialami Sekda Gianyar sejak Rabu (22/4/2020).

“Ya benar sakit DB. Dirawat di RS Family, sejak Rabu,” ujarnya.

Terkait kondisinya saat ini, Dwikorawati mengatakan panasnya sudah mulai turun.

“Saat ini panasnya sudah mulai turun, sekarang kita mengantisipasi trombosit.

Biasanya kalau panasnya turun, trombositnya turun. Tapi saat ini masih di atas 100. Astungkara semoga bapak cepat sembuh,” ujarnya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan, yang disampaikan Kabid P2, Anak Agung Anom Sukamawa menyebutkan, total penderita DBD per Januari sampai Maret 2020 ini, tercatat sebanyak 544 kasus.

Satu di antaranya meninggal.

Sementara di RSUD Sanjiani Gianyar, jumlah pasien DBD yang dirawat di sana terus mengalami peningkatan.

Januari, jumlah pasien DBD yang dirawat sebanyak 76 orang, Februari sebanyak 104 orang, Maret 118 orang, dan April 123 orang.

“Data ini akan terus kami update, tapi untuk saat ini pasien DBD memang terus meningkat setiap bulan,” ujar Kabag Humas RSUD Sanjiwani, Anak Agung Parawata.

Terkait kondisi DBD yang tidak terkontrol ini, bahkan ada desa adat yang Satgas Gotong Royong Covid-19-nya merangkap petugas fogging, seperti yang dilakukan oleh Desa Adat Sema, Pering, Blahbatuh.

Bendesa Sema, Made Wardana melakukan hal ini, lantaran wabah DBD sama parahnya dengan covd-19.

“Kami tidak hanya fokus pada penanganan covid-19, tetapi kami juga fokus pada DBD, karena wabah ini sama parahnya dengan covid-19. Astungkara kasus DB di wilayah kami bisa terkendali,” ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved