Berita Gianyar
Ni Luh Djelantik Soroti Fasilitas Umum Gianyar Bali di Medsos, DPRD Gianyar Berikan Tanggapan
Anggota DPRD Gianyar Ngakan Ketut Putra Tanggapi Postingan Luh Jelantik di Medsos: Jangan Cawe-cawe
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Postingan anggota DPD RI, Ni Luh Djelantik di media sosial yang menyoroti fasilitas umum, pendidikan hingga kesehatan di Kabupaten Gianyar mendapat tanggapan dari anggota DPRD Gianyar, Ngakan Ketut Putra.
Politikus dapil Gianyar itu menilai, dari postingannya, menunjukkan bahwa Jelantik tidak tahu tentang Gianyar.
"Luh Jelantik nggak tahu tentang Gianyar. Tahukah dia tentang, kesehatan Gianyar gratis, tahukah Luh Jelantik tentang pendidikan Gianyar gratis dan beasiswa gratis. Anak masuk SD, SMP dapat baju, tas, sepatu dan peralatan tulis serta beasiswa kuliah gratis di universitas negeri, diploma negeri serta BLK," ujarnya, Senin 19 Agustus 2025.
"Tahukah Luh Jelantik kalau pajak sawah LP2B di Gianyar gratis dan bahkan 2026 direncanakan seluruh sawah digratiskan PBB kecuali tanah untuk usaha. Tahukah Luh Jelantik setiap Sekaa Teruna dapat dana Rp 20 juta dari tahun 2025 dan seterusnya untuk menunjang kreativitas anak muda di bidang seni," ujar pria yang menjabat Ketua Badan Kehormatan DPRD Gianyar itu.
Baca juga: Ibu Muda di Tabanan Pilih Akhiri Hidup Saat Bersama Anak di Dalam Rumah, Disorot NiLuh Djelantik
"Tahukah dia kalau di Gianyar rumah sakitnya terbaik, dengan pelayanan terbaik termasuk RS Sanjiwani dan Payangan termasuk ada ruang Poli Jantung pertama di Bali untuk RS daerah. Dan, tahukah dia kalau Gianyar sebagai 10 daerah kabupaten/kota paling maju di Indonesia," ujar Ngakan Putra.
Terkait Puspem yang menjadi sorotan Ni Luh Djelantik, Ngakan Putra menjelaskan bahwa Puspem tersebut sudah direncanakan sejak awal dan masuk visi dan misi Bupati Gianyar I Made Mahayastra saat kampanye untuk meningkatkan pelayanan publik.
"Masalah pinjam uang itu sudah diperhitungkan secara matang. Sama saat pinjam uang untuk membangun RS Gianyar l, RS Payangan dan bantuan pinjaman dana PEN yang sampai Rp 500 miliar. Semuanya sudah hampir lunas karena kita punya kemampuan fiskal yang bagus dengan PAD Rp 2 triliun," ujar politikus Perindo tersebut.
Lebih lanjut dijelaskan, sebenarnya Gianyar bisa membantu bayar untuk pembangunan Puspem tanpa pinjaman.
Namun hal itu tidak dilakukan karena harus memikirkan pendanaan belanja yang sifatnya wajib, seperti pendidikan gratis, kesehatan gratis termasuk pembangunan jalan yang tahun ini dianggarkan Rp 220 miliar dan tahun 2026 sebesar Rp 300 miliar.
"Semua harus diperhitungkan. Luh Jelantik bersabar saja melihat perkembangan Gianyar ke depan, beri waktu pemimpin Gianyar membangun Gianyar. Jangan ikut cawe-cawe yang dia nggak tahu tentang Gianyar. Perbaikan fasum seperti jalan, trotoar dan lain-lain, sedang berjalan dan dianggarkan besar tahun ini dan 2 tahun ke depan, sehingga 2 tahun lagi jalan kita akan tuntas termasuk fasum yang lainnya," ujarnya.
Ngakan Putra menegaskan, pihaknya di lembaga DPRD Gianyar tidak takut kritik. Namun ia mengharapkan kritik yang sesuai data.
Dirinya pun meminta Ni Luh Djelantik dan pengikutnya yang selama ini suka mengkritik tanda data, agar datang ke DPRD Gianyar.
"Kita tidak anti kritik, kita siap dikritik, tapi harus kritik membangun dan diimbangi dengan data yang jelas. Bila perlu, si pengkritik langsung datang ke DPRD Gianyar, kita siap untuk berdiskusi. Jangan ketidaktahuan masyarakat dijadikan panggung politik," tegasnya.
Sebelumnya, Ni Luh Djelantik sempat memposting tentang fasilitas umum Gianyar di akun instagram miliknya @niluhdjelantik.
Dalam postingannya tersebut fasilitas umum yang rusak, seperti jalan hingga trotoar yang rusak.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.