Bus AKAP Diam-diam Angkut Penumpang di Luar Terminal Mengwi : 'Silakan, Asal Tanggung Jawab Sendiri'
Personalia PO Gunung Harta, Mudiarta, menilai kebijakan menutup Terminal Mengwi keliru.
Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Eviera Paramita Sandi
Terminal Mengwi yang tak lagi melayani keberangkatan bus membuat sejumlah perusahaan otobus (PO) bertanya-tanya.
Menurut Personalia di PO Gunung Harta, Mudiarta, besok PO Bus Gunung Harta bakal tetap mengangkut penumpang dari Bali ke Jawa.
"Besok kami ada rencana memberangkatkan dua bus tujuan Jepara. Itu isinya buruh bangunan yang bukan KTP Bali, jadi dia tidak mudik," katanya.
Ia menjelaskan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, mudik dan pulang kampung itu berbeda.
Mudik ada orang dari luar Bali yang punya KTP Bali, kemudian saat musim lebaran ini mereka pulang ke kampung halamannnya.
"Nah yang kami antar ini kan pekerja kasar yang ke Bali untuk nyari kerja, bukan untuk tinggal di Bali, jadi mereka pulang kampung," ujar Mudiarta
Mudiarta mengaku prihatin melihat fenomena sekarang ini.
Dimana para buruh kasar yang hanya dapat uang dari menjadi kuli bangunan, tidak diizinkan pulang ke kampung halamannya karena pandemi corona.
Menurutnya justru PO bus ini membantu pemerintah agar tidak ada orang yang telantar di kampung orang.
Mengenai pencegahan penularan virus covid 19, menurutnya bisa dicegah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seketat mungkin saat masuk dan keluar Bali.
"Kasihan juga tukang-tukang ini ditahan di sini bulan-bulanan. Barang satu-dua minggu habis ongkos tukangnya, rumah gak punya, makan habis siapa yang mau menampung mereka?" kata Mudiarta.
Namun demikian, Mudiarta dalam menjalankan operasional di PO Gunung Harta, dalam kondisi ini harus juga memilih milih penumpang.
"Ya kalau memang calon penumpangnya mudik, ya kami gak mau antar. Kami cek dulu KTPnya, pekerjaaannya di Bali, kalau KTP Jawa misalnya, ya kami persilakan numpang," kata Mudiarta.
Mudiarta menjelaskan, di setiap pintu-pintu masuk wilayah sebetulnya sudah ada penjagaan ketat dari aparat kepolisian maupun dari Dinas Perhubungan dan pihak kesehatan.
"Kami dari jauh-jauh hari juga sudah menerapkan protokol kesehatan sebelum memasuki bus kami penumpang semua harus pakai masker, dan kami sediakan hand sanitizer," jelas Mudiarta. (*)