Ngopi Santai
Sepak Bola Mati Gaya
CORONA semoga lekas berlalu. Makin lama wabah bergulir bikin sepak bola sungguh mati gaya
Penulis: DionDBPutra | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.OCM - CORONA semoga lekas berlalu.
Makin lama wabah bergulir bikin sepak bola sungguh mati gaya.
Sekarang pun sebagian sudah sekarat bahkan memilih langkah tandas: menghentikan kompetisi musim 2019-2020. Duh!
Kabar murung berembus dari daratan Eropa dan Latin Amerika, dua sumbu utama sepak bola dunia.
Sampai 30 April 2020, empat negara sudah memastikan tidak lagi menggulirkan kompetisi musim ini.
Liga Belgia (Jupiter Pro League), Liga Belanda (Eredivisie), Liga Argentina (Superliga Argentina) dan Liga Prancis ( Ligue 1).
Mungkin dalam satu dua hari ke depan akan ada lagi negara yang mengakhiri kompetisi.
Liga Belanda dan Prancis masuk daftar liga terbaik di Eropa selain Inggris Spanyol, Jerman dan Italia.
Otoritas Prancis dan Belanda melarang aktivitas olahraga yang menghadirkan kemurunan massa sampai bulan September 2020.
Liga Prancis sudah melakoni 28 pekan sebelum dihentikan permanen per 28 April 2020.
Keputusan itu berdasarkan perintah Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe.
"Musim 2019-2020, terutama untuk kompetisi sepak bola, tidak dapat dilanjutkan," tegas Philippe seperti dikutip AFP.
Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) dan Liga Sepak Bola Profesional Prancis (LFP) dalam waktu dekat merumuskan penentuan tim juara, degradasi, promosi, dan wakil kompetisi Eropa musim depan.
Klub kaya dan bertaburan bintang Paris St. Germain (PSG) kini memimpin klasemen Ligue 1 dengan keunggulan 12 poin dari Olympique Marseille.
Rennes dan Lille di posisi ketiga dan keempat, sedangkan Toulouse berada di dasar klasemen.