Corona di Bali

Fenomena Turunnya Kawanan Kera di Pura Goa Lawah Klungkung di Tengah Pandemi Covid-19, Ini Sebabnya

Di tengah pandemi Covid-19, fenomena menarik terjadi di Pura Goa Lawah, di Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN BALI/ I MADE PRASETIA ARYAWAN
Populasi kera di area DTW Alas Kedaton, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan, Bali, terus bertambah. Bahkan jika dirata-ratakan, jumlah kera bertambah setiap tahunnya mencapai sekitar 100 ekor. Pihak desa pun merasa khawatir dengan populasi kera yang terus bertambah. 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA -Di tengah pandemi Covid-19, fenomena menarik terjadi di Pura Goa Lawah, di Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali yang saat ini lengang dari kunjungan wisatawan. 

Dikisahkan para pengayah di salah satu pura Sad Kahyangan, mereka kini disibukkan dengan kehadiran kawanan kera (bojog) di sana. 

Fenomena turunnya kawanan kera dari habitat mereka di sekitar bukit tengah hingga ke areal Pura Goa Lawah diduga karena kekurangan makanan di habitat asli mereka. 

Seorang Panitia Pura Goa Lawah I Putu Juliadi menjelaskan, semenjak pandemi covid-19 kunjungan warga maupun wisatawan ke Pura Goa Lawah sangat lenggang.

Padahal Pura Goa Lawah sebelumnya menjadi salah satu destinasi yang paling ramai dikunjungi di Klungkung daratan.

Menurutnha hanya sesekali ada pemedek yang datang untuk bersembahyang ke Pura Goa Lawah dan itupun tidak banyak hanya beberapa.

" Sementara kalau wisatawan, benar-benar nihil kunjungannya. Semua objek wisata kan masih ditutup," ungkap Putu Juliadi, Minggu (3/5/2020).

Suasana lenggang di Pura Goa Lawah Klungkung, Minggu (3/5/2020).
Suasana lenggang di Pura Goa Lawah Klungkung, Minggu (3/5/2020). (Istimewa)

Walaupun sepi kunjungan warga, populasi kelelawar yang menjadi ikon di Pura tersebut tidak berubah signifikan.

Hanya saja menurutnya, saat ini justru banyak kera yang turun ke Pura Goa Lawah

Kera itu turun dari atas bukit, hingga ke areal Pura untuk mencari makanan.

Para pengayah pun harus berjaga, agar kera itu tidak merusak pelinggih atau ornamen pura lainnya.

"Mereka turun ke area Pura untuk cari makanan.

Kemungkinan dihabitatnya sumber makanan kian berkurang. Bahkan kera juga sampai ke rumah saya," ungkap Putu Juliadi yang kediamannya berdekatan dengan Pura Goa Lawah.

Ia pun mengatakan, pengayah maupun pemangku tetap beraktivitas seperti biasa di Pura Goa Lawah.

Mereka selalu siaga, untuk malayani pemedek jika ada yang bersembahyang ke Pura Goa Lawah.

Sementara terkait para pedagang souvenir dan pedagang canang serta makanan di sekitar area Pura Goa Lawah, juga sudah terkena imbas dari COVID-19. Mereka banyak yang beralih pekerjaan.

" Dagang souvenir dagang canang semua beralih pekerjaan saat ini. Ada yang jadi jual sate ayam, ada yang nelayan.

Mereka harus mendapatkan pengasilan untuk bertahan hidup, di tengah kunjungan yang sepi ke Pura Goa Lawah," terangnya.

Putu Juliadi yang juga tokoh masyarakat di Desa Pesingahan ini, meminta masyarakat menjadikan pandemi COVID-19 ini untuk menyederhanakan pikiran.

Tumbuhkan sikap tolong menolong antar sesama.

"Sudah saatnya kita ambil hikmah dari ini semua. Tumbuhkan sikap tolong-menolong, ini saya lihat sudah mulai dilaksanakan di Desa Pesinggahan.

Jika ada yang sebatang kara dan miskin, Kadus tidak boleh menutup mata. Pemerintah harus memprioritaskan bantuan ke masyarakat yang demikian," jelasnya. (*) 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved