Corona di Indonesia

Pemkot Surabaya Ungkap Riwayat 2 Karyawan Sampoerna Terinfeksi Covid-19

Setelah dua karyawan pabrik rokok HM Sampoerna tbk meninggal dunia dan positif tertular Covid-19 yang berpotensi menjadi klaster baru di Surabaya,

Editor: Ady Sucipto
net
PT HM Sampoerna 

TRIBUN-BALI.COM, SURABAYA - Setelah dua karyawan pabrik rokok HM Sampoerna tbk meninggal dunia dan positif tertular Covid-19 yang berpotensi menjadi klaster baru di Surabaya, Jawa Timur. 

Kini, Pemerintah Kota Surabaya membuka data berbagai upaya penanganan terkait kasus corona atau Covid-19 di pabrik rokok Sampoerna di kawasan Rungkut, Surabaya

Sebelum kasus di atas terungkap, diketahui jika Pemkot Surabaya sudah melakukan berbagai upaya untuk mencegah. 

Sebagaimana diketahui, kasus penularan virus Corona di pabrik rokok Sampoerna bermula dari dua orang yang positif Covid-19 dan diketahui meninggal.

"Mulanya tanggal 2 April 2020, yang bersangkutan itu sakit dan berobat ke klinik perusahaan. Pada 9 April 2020, pasien dirujuk di rumah sakit.

Tanggal 13 April 2020, pasien melakukan pemeriksaan tes swab di rumah sakit yang berbeda," kata Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Muhammad Fikser, Sabtu (2/5/2020).

Fikser melanjutkan, sejak saat itu Pemkot Surabaya melakukan tracing dengan penyelidikan epidemologi di setiap rumah sakit agar dapat memutus rantai persebaran Covid-19.

Begitu diketahui yang bersangkutan merupakan karyawan pabrik Sampoerna, pada 16 April 2020 Dinkes Surabaya memanggil pihak perusahaan.

"Jadi bukan perusahan yang melapor, tapi kami yang memanggil. Kami yang menemukan," kata Fikser.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya itu pun memastikan dalam penanganan kasus di pabrik tersebut tidaklah terlambat.

Termasuk meminta data nama karyawan untuk dilakukan tracing kembali.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, Eddy Christijanto mengatakan, pihaknya telah menjalin komunikasi dengan manajemen perusahaan Sampoerna Rungkut Surabaya.

Komunikasi terus dilakukan hingga pada 26 April 2020 dilakukan pertemuan manajemen dengan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini di Balai Kota.

"Karena ibu (Wali Kota Risma) juga menyarankan tolong Sampoerna tutup sementara dan minta supaya seluruh yang positif rapid test itu dimasukkan isolasi di hotel, dan dia (manajemen) menyanggupi," tutur Eddy.

Eddy menyebut, tanggal 27 April 2020, pihaknya kembali bertemu dengan manajemen.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved